Liputan6.com, Jakarta - Sony Pictures membantah artikel Re/code yang memberitakan bahwa perusahaan telah menetapkan Korea Utara (Korut) sebagai dalang peretasan jaringan komputer. Perusahaan menyebut laporan itu tidak akurat.
Dilansir NY Daily News, Kamis (4/12/2014), Sony Pictures menyampaikan bantahannya kepada Associated Press. Perusahaan mengatakan, investigasi terhadap serangan cyber itu masih berjalan dan tidak berniat merilis pernyataan Korut adalah pelaku di balik peretasan.Â
"Investigasi serangan cyber canggih ini masih berlanjut. Laporan Re/code tidak akurat," tutur perwakilan Sony Pictures Entertainment melalui SMS kepada Associated Press.
Adapun setelah artikel Re/code meluas ke jagad maya, sumber berita lain menyampaikan laporan yang berbeda. Direktur Eksekutif Hollywood Reporter, Matthew Belloni, melalui akun Twitter mengungkapkan bahwa perwakilan Sony memberikan komentar terkait laporan peretasan.
"Seorang perwakilan Sony memberitahu saya bahwa studio film itu tidak membuat pernyataan mengenai sumber dari serangan. Laporan yang bertentangan di luar sana salah," kicau Belloni.
Korut sendiri diduga sebagai dalang serangan cyber terhadap Sony Pictures, yang menyebabkan film-film terbaru dan sejumlah informasi rahasia bocor di internet.
Keterlibatan Korut disinyalir berhubungan dengan film terbaru Sony Pictures, The Interview. Film komedi ini menceritakan tentang rencana pembunuhan terhadap pimpinan Korut, Kim Jong Un. (din/dew)
Sony Bantah Tetapkan Korut Sebagai Dalang Peretasan
Sony Pictures membantah artikel Re/code yang memberitakan bahwa perusahaan telah menetapkan Korea Utara sebagai dalang peretasan.
Advertisement