Liputan6.com, Jakarta - Banyaknya situs jejaring sosial baru yang terus bermunculan, membuat para pengguna internet tak cuma memiliki satu akun online untuk berbagi kisah kehidupan dan berkomunikasi dengan teman-teman.
Jika pengguna situs jejaring sosial meninggal dunia dengan meninggalkan username dan password akun online yang benar-benar bersifat pribadi, proses penghapusan akun online menjadi sangat rumit. Terlebih jika keluarga yang ditinggalkan ingin mendapatkan informasi di akun online milik pengguna yang telah meninggal.
Untuk mengatasi masalah ini sejumlah media sosial populer menyediakan fitur yang memungkinkan seseorang untuk mengumpulkan informasi dan mengurus akun pengguna yang sudah meninggal dunia.
Di Facebook, Anda bisa memilih dua opsi yang berbeda ketika dihadapkan dengan akun pengguna yang sudah meninggal. Pertama, Anda dapat mengubah akun pengguna ke halaman memorial.
Dalam hal ini Facebook akan mengambil langkah-langkah ekstra untuk mengamankan akun untuk melindungi privasi pengguna yang sudah meninggal.Â
Kedua, Anda bisa meminta Facebook untuk menutup akun dari pengguna yang telah meninggal. Facebook hanya akan menerima permintaan ini dari anggota keluarga terdekat, meminta mereka untuk mengisi permintaan khusus di sini.
Advertisement
Sementara di Twitter secara terbuka tidak memberikan Anda akses ke akun pengguna yang sudah meninggal, terlepas dari hubungan Anda kepada pengguna. Akan tetapi, Twitter dapat menerima permintaan untuk menonaktifkan akun pengguna dari salah seorang anggota keluarga dekat atau orang yang berwenang untuk bertindak.
Untuk melakukan hal ini, Twitter mengharuskan Anda untuk memberikan nama orang yang sudah meninggal, termasuk salinan sertifikat kematian mereka, salinan kartu identitas, dan beberapa pernyataan tambahan yang ditandatangani.
Anda bisa melakukannya melalui tautan ini. Untuk memenuhi permintaan tersebut, Anda harus mengirimkan dokumentasi baik melalui fax atau email sehingga Twitter dapat memverifikasi dan menonaktifkan akun tersebut.
Gmail
Gmail
Google mengatakan bahwa mereka dapat memberikan informasi yang ada di akun Google atau akun Gmail milik pengguna yang sudah meninggal kepada `perwakilan resmi` atau keluarga terdekat. Meskipun tidak ada jaminan bahwa Anda dapat mengakses ke akun secara penuh.
Caranya Anda hanya perlu mengirimkan dokumentasi yang diperlukan pihak Google baik melalui fax atau email, termasuk salinan sertifikat kematian untuk bukti valid. Setelah ditinjau, Google kemudian akan menghubungi Anda melalui email untuk memberitahu langkah berikutnya.
Pada April 2013, Google memperkenalkan fitur Inactive Account Manager untuk membantu pengguna merencanakan digital afterlives. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memberitahu Google, apa yang ingin mereka lakukan dengan semua aset digital mereka setelah mereka sudah tidak aktif untuk jangka waktu tertentu.
Anda bisa mengetahui lebih lanjut tentang Inactive Account Manager di sini. (isk/dew)
Advertisement