Liputan6.com, Jakarta - Populasi tunawisma yang terus meningkat dari tahun ke tahun di kawasan industri teknologi terpopuler di dunia, Silicon Valley, yang berada di wilayah San Francisco Bay Area, Amerika Serikat masih menjadi masalah serius.
Pihak berwenang dilaporkan mulai membongkar paksa kamp tunawisma yang dikenal dengan sebutan "The Jungle" - merupakan basis para tunawisma terbesar di daratan Negeri Paman Sam dengan luas 26,3 hektar.
Mereka kemudian dipindahkan ke kamp di sepanjang sungai di San Jose, yang mana sekitar 300 orang tinggal di tenda-tenda darurat. Banyaknya warga yang tinggal di jalan diduga karena harga sewa rumah di Amerika Serikat kian meningkat.
"Ini adalah aib. Ini adalah contoh dari kegagalan kebijakan perumahan kota di Amerika Serikat," kata advokat perumahan Sandy Perry, seperti dikutip dari laman Telegraph, Senin (8/12/2014).
Menurut data yang dimiliki para aktivis dari gerakan Anti-Eviction Mapping Project, telah terjadi sekitar 3.811 penggusuran pemukiman tunawisma selama periode 1997 hingga 2013 di wilayah San Francisco Bay.
Pemerintah AS mencatat hingga 2010, Silicon Valley memiliki populasi tunawisma mencapai 130.000 orang. Selain itu, jenis pekerjaan yang tersedia di Silicon Valley juga hanya bisa diraih oleh para profesional yang mengenyam bangku pendidikan tingkat tinggi. (isk/dew)
Silicon Valley Bongkar Paksa Pemukiman Tunawisma
Populasi tunawisma yang terus meningkat dari tahun ke tahun di kawasan Silicon Valley masih menjadi masalah serius.
Advertisement