Liputan6.com, Jakarta - Kelompok hacker di balik serangan cyber terhadap Sony Pictures, Guardian of Peace (GOP), dilaporkan kembali 'bersuara'. Kali ini, GOP meminta Sony untuk menarik film soal terorisme dan jika tidak dilakukan maka perusahaan akan menerima konsekuensinya.
GOP tidak merinci judul film yang dimaksud. Namun menurut laporan, film yang dimaksud adalah The Interview, yang menceritakan tentang upaya pembunuhan terhadap pimpinan Korea Utara (Korut), Kim Jong-un.
GOP dalam keterangannya mengatakan bahwa mereka telah menyampaikan tuntutan kepada menajemen Sony, tetapi ditolak. Kini kelompok hacker itu kembali memperingatkan Sony.
"Kami peringatkan kembali, lakukan tuntutan kami jika kalian ingin lepas. Dan segera berhenti menayangkan film terorisme, yang bisa memecah perdamaian dan menyebabkan perang!," tulis GOP seperti dilansir Trusted Reviews, Selasa (9/12/2014).
Mereka juga memperingatkan bahwa siapa pun, termasuk Sony dan Federal Bureau of Investigation (FBI) tidak bisa menemukan dalang di balik aksi peretasan Sony Pictures.
"Nasib Sony tergantung dari tanggapan dan tindakan bijaksana mereka," sambung hacker tersebut.
Selain itu, GOP dilaporkan juga menyertakan link terhubung ke sejumlah data yang diduga berasal dari sistem internal Sony. Namun rincian dari data-data tersebut belum diketahui.
(din/dew)
Hacker Minta Sony Tarik Film The Interview?
Kelompok hacker dibalik serangan cyber terhadap Sony Pictures, Guardian of Peace (GOP), dilaporkan kembali 'bersuara'.
Advertisement