Sukses

Bureau 121, Pasukan Khusus Cyber Elit dari Korut

Bureau 121 berisikan para hacker yang telah dididik sejak usia muda di University of Automation.

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan Korea Utara menjadi sorotan lantaran dituding sebagai dalang peretasan sistem komputasi Sony Pictures. Menanggapi hal itu, pemerintah Korut telah membantah dan menyatakan bahwa pihaknya sama sekali tidak bertanggung jawab atas apa yang dialami oleh Sony Pictures. 

Kabar terkini yang beredar membuktikan bahwa Korut tidak bersalah atas peretasan terhadap Sony Pictures. Hacker pelaku penyerangan itu diduga kuat berasal dari Bangkok, Thailand.

Namun bagaimanapun Korut diketahui memang memiliki latar belakang cyber army (tentara cyber) yang cukup kuat. Sudah bukan rahasia lagi jika negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un itu diperkuat oleh pasukan cyber elit bernama Bureau 121.

Menurut keterangan yang dikutip dari laman Techworms, Kamis (11/12/2014), Bureau 121 berisikan para hacker yang telah dididik sejak usia muda di University of Automation, sebuah perguruan tinggi ilmu komputer yang dipayungi oleh otoritas militer Korut.

Data terakhir menunjukkan bahwa Bureau 121 kini diperkuat oleh sekitar 1.800 hacker yang bertanggung jawab langsung kepada General Bureau of Reconnaissance, biro intelijen Korut.



Jang Se-yul, seorang staf pengajar di University of Automation kepada Reuters menjelaskan, para hacker yang terpilih masuk menjadi anggota Bureau 121 adalah yang terbaik. Bahkan menurut Jang, posisi seorang hacker yang tergabung di Bureau 121 cukup dihormati oleh kalangan militer Korut.

"Bagi mereka (Korut) senjata terkuat adalah cyber. Mereka menyebutnya sebagai 'Perang Rahasia'," papar Jang kepada Reuters.

Menariknya lagi, Jang mengungkapkan jika gaji yang diterima oleh para hacker di Bureau 121 sangat tinggi, di atas rata-rata gaji prajurit militer lainnya di Korut. Hal ini pula yang menyebabkan banyaknya generasi muda Korut yang tertarik mendalami ilmu komputer dan menjadi hacker.

"Gaji untuk seorang ahli cyber di Korut sangat besar. Mereka menjadi orang-orang yang sangat kaya di Pyongyang (Ibu Kota Korut)," kata Jang.

Jang sendiri telah membelot ke Korea Selatan (Korsel) sejak 6 tahun lalu bersama beberapa rekannya di University of Automation. (dhi/dew)