Sukses

XL Ingin Sediakan Layanan 4G LTE 150 Mbps

Operator seluler XL mengaku berharap segera bisa menggelar layanan 4G LTE di spektrum 1800 Mhz.

Liputan6.com, Jakarta - Operator seluler di Indonesia mulai menggelar layanan 4G LTE (Long Term Evolution) untuk pelanggannya. Izin pemerintah yang baru membuka frekuensi 900 Mhz membuat operator seluler terpaksa pasrah menggunakan spektrum tersebut untuk 4G.

PT XL Axiata Tbk (XL) mengumumkan rencananya untuk segera meluncurkan layanan telekomunikasi berbasis 4G LTE di frekuensi 900 Mhz. Namun, pihak XL mengaku masih tetap berharap segera bisa menggelar 4G LTE di spektrum 1800 Mhz.

"Kita masih berharap bisa segera menggelar layanan 4G LTE di spektrum 1800 Mhz yang lebih luas daripada 900 Mhz. Alokasi frekuensi yang lebih luas untuk 4G LTE bisa memberikan kecepatan yang juga lebih baik," ungkap Rahmadi Mulyohartono, Head of Network Planning XL.

Rahmadi memaparkan, total pita frekuensi di spektrum 900 Mhz hanyalah sepanjang 25 Mhz dan XL memiliki 7,5 Mhz. Sedangkan di spektrum 1800 Mhz terdapat pita frekuensi sepanjang 75 Mhz dan XL memiliki 22,5 Mhz.

Dengan alokasi frekuensi yang dipakai di 900 Mhz sebesar 5 Mhz saat ini, kemungkinan maksimal data transfer yang disajikan XL berkisar antara 33 Mbps sampai 36 Mbps. Sedangkan bila memakai agregasi dengan alokasi 15 Mhz di 1800 Mhz, XL berharap bisa sajikan kecepatan data hingga 150 Mbps.

Tak hanya soal panjang pita frekuensi, Rahmadi juga memaparkan harapannya terkait segera dikeluarkannya izin menggelar layanan berbasis 4G LTE di spektrum 1800 Mhz oleh pemerintah ialah karena ekosistemnya lebih matang dibandingkan 4G di 900 Mhz.

"Sekitar 300-an operator seluler sudah pakai teknologi 4G LTE di layanannya. Nah, sekitar 70% di antaranya memakai spektrum 1800 Mhz yang menunjukkan ekosistem di frekuensi itu lebih matang," kata Rahmadi.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana mengeluarkan aturan soal layanan 4G LTE di 1800 Mhz pada kuartal pertama tahun 2015. Rencana itu disambut sangat baik dan diharapkan operator seluler bisa menjadi angin segar bagi industri telekomunikasi Tanah Air. (den/isk)