Sukses

Kaleidoskop Teknologi Januari: iPhone 5S & 5C Disambut Dingin

Perilisan smartphone andalan Apple, iPhone 5S dan 5C, tenyata disambut dingin oleh masyarakat Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Berjarak kurang lebih 3 bulan sejak waktu perilisannya, dua smartphone andalan Apple, iPhone 5S dan 5C akhirnya menyambangi pasar Tanah Air pada 25 Januari 2014.

Tiga operator seluler terbesar Tanah Air, Telkomsel, XL dan Indosat menjadi pihak yang memasarkan dua smartphone anyar dari Apple tersebut. Keduanya dibanderol dengan harga yang cukup tinggi, iPhone 5S 16 GB dihargai Rp 10,499 juta dan iPhone 5C 16 GB Rp 8,599 juta.  

Namun sayang, perilisan iPhone 5S dan 5C tenyata disambut dingin oleh masyarakat Indonesia. Waktu peluncuran yang terpaut cukup lama dari negara lain diprediksi menjadi salah satu penyebabnya. 

Tak hanya para calon konsumen Tanah Air yang 'ogah-ogahan' menyambut dua smartphone flagship anyar Apple tersebut. Para operator seluler pun nampak kurang bergairah memasarkan iPhone 5S dan 5C. Hal ini terlihat dari suasana peluncuran dan penjualan kedua handset tersebut yang tak semeriah peluncuran iPhone seri sebelumnya.

Tak semua operator menggelar acara khusus terkait penjualan dua ponsel berlogo Apple tergigit tersebut. Hal ini berbeda dengan hingar-bingar yang muncul ketika iPhone 5 hadir ke Indonesia pada Desember 2012. Dari tiga operator selular yang mem-bundling dua iPhone itu hanya Indosat yang menyebar undangan acara khusus guna menandai penjualan pertama iPhone 5S dan iPhone 5C.

"Waktu peluncuran yang terpaut cukup lama dari negara lain menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, cuaca buruk yang belakangan ada di Jakarta juga jadi salah satu pertimbangan kami dalam membuat acara penjualan pertama seperti sekarang ini," kata Mohammad Fachrurrozi, Div. Head Mentari, Matrix dan Corporate Brand Management PT Indosat Tbk.

iPhone 5S lebih diminati ketimbang iPhone 5C


Perbedaan harga antara iPhone 5S dan 5C terpaut hampir mencapai Rp 2 juta. Namun handset iPhone 5C yang dibanderol lebih murah ternyata tidak lantas menjadi favorit. Material premium dan spesifikasi yang lebih mumpuni membuat pelanggan lebih memilih iPhone 5S dan mengabaikan iPhone 5C yang dibanderol lebih murah.

Kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Tren pasar yang lebih memilih iPhone 5S dari iPhone 5C memang terjadi pula di beberapa negara maju, seperti Amerika Serikat dan Eropa. Material bahan plastik untuk iPhone 5C yang terkesan murahan dan melunturkan konsep eksklusif yang biasa diusung Apple jadi penyebab.

"Fenomena yang ada di luar negeri kan iPhone 5S lebih laku daripada iPhone 5C, kami rasa tren itu juga terjadi di Indonesia," papar Arief Pradetya, Div. Head Device Bundling & Customization Strategy Telkomsel.

2 dari 2 halaman

iPhone 5C produk gagal

iPhone 5C produk gagal!


Dalam laporan pendapatan kuartal pertama di tahun fiskal 2014, Tim Cook selaku CEO Apple mengungkapkan kekecewaannya pada raihan angka penjualan iPhone 5C. Perangkat iPhone berbalut material plastik yang diharapkan bisa menjadi smartphone murah dari Apple untuk menguasai pasar negara berkembang ternyata tak sesuai harapan. Kegagalan iPhone 5C di pasaran bahkan sampai mempengaruhi penurunan harga saham Apple hingga 7% kala itu.

Tak hanya sang CEO yang kecewa terhadap iPhone 5C. Salah satu pendiri Apple, Steve Wozniak, bahkan tak habis pikir perusahaan yang didirikannya bersama Steve Jobs itu bisa sampai merilis produk seperti iPhone 5C.

Dalam sebuah sesi wawancara dengan Wired, Woz secara terang-terangan menyebut jika ia sama sekali tidak penasaran dan tidak tertarik sedikit pun dengan iPhone 5C.

"Mungkin saja iPhone 5C memiliki pangsa pasar yang menjanjikan, namun saya bukan salah satu yang termasuk di dalamnya. Saya tidak tertarik dengan kehadiran iPhone 5C," ujar Steve Wozniak seperti dilansir laman Phone Arena.