Sukses

Kembangkan 4G LTE, XL Gandeng Developer Aplikasi Lokal

Salah satu wujud konkrit yang dilakukan XL adalah menggelar workshop khusus bagi para developer aplikasi mobile lokal.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia sedang menyongsong kehadiran industri telekomunikasi mobile berbasis 4G LTE (Long Term Evolution). Berbagai operator seluler Tanah Air tengah mempersiapkan jaringannya agar bisa mendukung layanan teknologi komunikasi generasi terbaru tersebut.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyebutkan penyediaan layanan berbasis 4G tak hanya soal jaringan melainkan juga ekosistem pendukung lainnya seperti bisnis, handset maupun aplikasi mobile.

PT XL Axiata (XL) mengaku sebagai operator seluler yang giat membangun ekosistem bisnis di industri 4G LTE. Perusahaan ini mengklaim telah melakukan berbagai kegiatan demi mengembangkan ekosistem pendukung layanan 4G LTE yang lebih matang di Indonesia.

"XL masih terus giat membangun eksositem bisnis, tidak hanya meningkatkan kesiapan network serta device tapi juga membantu kesiapan para developer terutama developer aplikasi lokal agar mereka mulai mempersiapkan aplikasi dan konten-konten lokal yang sesuai dengan teknologi 4G LTE," ujar Ongki Kurniawan, Direktur Service Management XL di Jakarta.

Salah satu wujud konkrit yang dilakukan XL berupa penyelenggaraan workshop khusus bagi para pengembang atau developer aplikasi mobile lokal.

Penyelenggaraan workshop yang disebut sebagai Hackathon Aplikasi 4G ini dilakukan XL bekerjasama dengan mitra penyedia teknologi jaringan Ericsson dengan melibatkan sekitar 20 peserta pengembang aplikasi lokal.

"Kami ingin ketika layanan 4G LTE dari XL siap diluncurkan, aplikasi mobile pendukungnya sudah tersedia juga. Jadi pelanggan bisa langsung menikmati layanannya secara penuh dengan experience yang sesuai dengan karakteristik 4G LTE," kata Ongki.

Para pengembang aplikasi yang digandeng dalam workshop ini merupakan mitra XL di layanan toko aplikasi mobile, Gudang Aplikasi.

Di toko aplikasi mobile itu XL telah menyediakan sekitar 4.000 ribu aplikasi yang dibuat oleh 130 pengembang yang 73 di antaranya merupakan pengembang aplikasi asli Indonesia. (den/isk)