Liputan6.com, Jakarta - Setelah sukses di Singapura, Carousell yang dikenal sebagai marketplace dan aplikasi belanja kini siap bersaing di tengah industri e-Commerce Indonesia yang kian sengit.
Carousell menganggap Indonesia sebagai pasar terpenting bagi perkembangan bisnisnya. Menurut perusahaan yang didirikan oleh start-up dengan nama yang sama itu masyarakat Indonesia tidak hanya digitally savvy, tetapi juga telah beralih ke ponsel untuk melakukan jual beli secara online.
“Kami membuat Carousell agar setiap orang dapat melakukan jual beli online dengan lebih mudah. Jika Anda tahu bagaimana caranya mengambil foto atau mengirim sms menggunakan smartphone, maka Anda juga tahu bagaimana berjual beli di Carousell,” ujar Quek Siu Rui, salah satu pendiri Carousell melalui keterangan tertulisnya, Rabu (17/12/2014).
Diluncurkan pada tahun 2012, Carousell diklaim telah menduduki peringkat aplikasi lifestyle No. 1 di App Store selama 11 bulan berturut-turut dan aplikasi shopping No. 1 sejak Juni 2014 di Singapura.
Komunitas Carousell juga disebut telah menghasilkan lebih dari 8 juta barang baru dan preloved yang dijual dari kategori fesyen dan kecantikan hingga ke furniture serta perlengkapan bayi dan anak.
Kini, lebih dari 2 juta barang telah terjual di Carousell, dengan rata-rata 8 transaksi setiap menit. Rata-rata pengguna Carousell menghabiskan kurang lebih 21 menit per hari browsing di aplikasi marketplace. Itu setara dengan kegiatan yang dilakukan oleh pengguna Instagram.
(isk/dhi)