Sukses

Dituduh Dalangi Peretasan Sony Pictures, Korut: Jangan Fitnah!

Sebelumnya Korut juga sudah pernah membantah tuduhan sebagai dalang peretasan Sony Pictures lewat artikel yang diterbitkan KCNA.

Liputan6.com, Jakarta - Federal Bureau of Investigation (FBI) telah secara resmi menuduh Korea Utara (Korut) sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kasus peretasan Sony Pictures. Tak mau tinggal diam, tuduhan itu pun langsung ditanggapi oleh Korea Utara (Korut).

Kim Song, perwakilan (duta) Korut untuk PBB memberikan pernyataan tegas bahwa negaranya sama sekali tidak terlibat atau bersekongkol dengan hacker yang menyerang sistem keamanan komputasi Sony Pictures.

Song juga menjelaskan jika film The Interview garapan Sony Pictures memang telah membuat otoritas Korut geram. Namun begitu, bukan berarti kasus peretasan yang terjadi didalangi oleh Korut.

"The Interview telah memfitnah citra negara kami. Film itu juga telah mengejek kedaulatan kami. Kami menolaknya. Tapi kami tidak ada hubungannya (dengan kasus peretasan Sony Pictures)," ungkap Song kepada Asociated Press yang dikutip dari laman New York Times, Senin (22/12/2014).

Sebelumnya Korut juga sudah pernah membantah tuduhan sebagai dalang peretasan Sony Pictures lewat artikel yang diterbitkan oleh kantor berita Kout, KCNA. Namun belum lama ini FBI justru mengklaim telah memiliki bukti kuat dan meyakini bahwa negeri arahan Kim Jong-un itu berada dibalik serangan terhadap Sony Pictures.

Meski belum menentukan sikap pasti, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pun telah angkat bicara. Pimpinan AS itu menyatakan akan segera mempelajari lebih lanjut laporan dari FBI. Ia juga berjanji akan memberi respon dalam waktu dekat, dan akan menindak tegas pelaku -- termasuk Korut -- jika terbukti bersalah.

Bahkan Ia mendukung Sony Pictures untuk tetap menayangkan film yang dianggap menghina Kim Jong-un itu sesuai jadwal, yakni pada tanggal 25 November bertepatan dengan perayaan Natal.

The Interview sendiri adalah sebuah film komedi, yang dibintangi oleh James Franco dan Seth Rogen. Keduanya diceritakan melakukan perjalanan ke Korea Utara dan mencoba membunuh Kim Jong Un. Korea Utara mengkritik film itu dan menyebutnya sebagai 'aksi terorisme'. (dhi/dew)