Sukses

Apple Dipusingkan Kondisi Buruk Buruh Pabrik Tiongkok

Sebelumnya di tahun 2013 Apple juga dituduh bertanggung jawab atas sejumlah kasus kondisi kerja buruh pabrik rekanan mereka di Tiongkok.

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini program televisi BBC Panorama menayangkan seri dokumenter terbaru mereka bertajuk 'Apple's Broken Promises'. Sesuai dengan judul yang diusung, seri dokumenter ini secara langsung 'menyerang' Apple terkait permasalahan kondisi buruk buruh pabrik perakit iPhone di Tiongkok. 

Dalam seri dokumenter tersebut ditampilkan sebuah rekaman video tersembunyi yang menunjukkan para buruh perakit iPhone tertidur di jalur perakitan karena saking lelahnya. Ralph Nader, seorang wartawan yang tergabung di dalam tim BBC Panorama mengatakan, "Kondisi kerja yang benar-benar menguras fisik."

Setelah seri dokumenter itu ditayangkan pertama kali pada 18 Desember kemarin, pihak Apple pun langsung angkat bicara diwakili oleh Jeff Williaws selaku Senior VP Operations Apple.

"CEO Tim Cook dan seluruh tim Apple benar-benar tersinggung telah dianggap ingkar janji untuk mengawasi para pekerja di rantai pasokan Apple. Hal tersebut tidak benar, dan dapat mempengaruhi konsumen kami", kata Jeff Williaws.

Tentunya ini bukan kali pertama Apple dipusingkan dengan masalah kondisi kerja para buruh di Tiongkok. Sebelumnya di tahun 2013 Apple juga dituduh bertanggung jawab atas sejumlah kasus kondisi kerja buruh pabrik rekanan mereka di Tiongkok.

Pada bulan Juli 2013 lalu, manufaktur rekanan Apple, Pegatron dituduh telah melanggar 86 aturan standar keselamatan kerja dan lingkungan hidup. Termasuk didalamnya pelanggaran hak asasi perkerja (jam kerja dan upah), serta terbukti mempekerjakan buruh di bawah umur.

Parahnya lagi, Pegatron juga dinilai bertanggung jawab atas meninggalnya seorang buruh di bawah umur akibat penyakit pneumonia yang disebabkan penggunaan bahan baku berbahaya.

Sejak saat itu Apple pun berjanji akan melipatgandakan pengawasannya terhadap para manufaktur rekanan mereka di Tiongkok. Apple bahkan menggaet serikat buruh Tiongkok untuk mengawasi kondisi kerja dan lingkungan hidup di pabrik-pabrik rekanan mereka.

Di penghujung tahun 2013 lalu Apple juga melakukan audit ke lebih dari 51% manufaktur rekanan mereka di Tiongkok. Menurut hasil audit kala itu, Apple mengklaim telah melihat banyak kemajuan dalam hal kesejahteraan, kondisi kerja, hingga program-program bebas polusi.

Namun sayang, hasil audit Apple kala itu menjadi seperti sebuah kebohongan bila kita melihat kondisi buruk buruh di manufaktur rekanan Apple yang ditampilkan oleh BBC Panorama. (dhi/dew)