Liputan6.com, Jakarta - Google akhirnya memblokir 4 video Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di YouTube yang meresahkan masyarakat, atas permintaan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Kini empat video itu tidak bisa lagi diakses.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemkominfo, Ismail Cawidu, mengatakan bahwa proses pemblokiran itu memakan waktu selama 3 hari. Mulai dari 24 Desember saat permohonan pemblokiran diajukan, hingga akhirnya pemblokiran dilakukan pada 26 Desember.Â
Ismail mengatakan kini ke empat video itu, termasuk tantangan kepada Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko, tidak lagi beredar di YouTube. Pantauan Liputan6.com, empat video yang dimaksud oleh Ismail memang sudah tidak lagi bisa diakses.
"Ada empat video yang ingin kami blokir, dan pihak Google sudah memberikan respon pada 26 Desember lalu. Kini empat video YouTube itu tidak bisa lagi diakses," tutur Ismail saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (28/12/2014).
Lebih lanjut, Ismail mengaku permintaan pemblokiran video ISIS kali ini lebih mudah dibandingkan sebelumnya. Ismail menuturkan bahwa sebelumnya Kemkominfo juga pernah meminta Google memblokir sebuah video ISIS yang berisi ajakan bergabung dengan kelompok militan tersebut.
"Saat itu cukup sulit karena memakan waktu sedikit lama, tapi sekarang cukup cepat," sambungnya.
Seperti diketahui, ISIS semakin menjadi sorotan di Tanah Air menyusul video tantangan seorang militan ISIS bernama ‎Abu Jandal Al Yamani Al Indonesi, kepada Jenderal Moeldoko. Tak lama berselang setelah kehadiran video itu, kini identitas asli Abu Jandal terungkap.
Sesuai dengan data paspor yang ditemukan tim Densus 99, pria itu bernama Salim Mubarok, kelahiran Pasuruan, 25 Agustus 1972. (din/dew)
Didesak Pemerintah, YouTube Akhirnya Blokir 4 Video ISIS
Google akhirnya memblokir 4 video Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di YouTube, atas permintaan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Advertisement