Liputan6.com, Berlin - Serangan cyber terencana melanda kantor Kanselir Jerman, Angela Merkel. Menurut yang dilaporkan harian Bild, laptop salah seorang staf senior Kanselir Jerman yang tak disebutkan namanya telah diretas dan terinfeksi malware mata-mata (spyware).Â
Lebih lanjut dijelaskan, serangan hacker ini disebutkan memiliki target yang jelas. Otoritas Jerman yang dibantu oleh perusahaan keamanan komputasi Symantec menyimpulkan bahwa spyware yang digunakan sangat canggih.
Mereka mengaitkan teknologi spyware yang digunakan dengan kelompok hacker mata-mata dari pihak lembaga intelijen Inggris ataupun Amerika Serikat.
Menurut yang dilansir laman Business Insider, Selasa (30/12/2014), Symantec menyebutkan bahwa spyware tersebut dikenal dengan nama 'Regin'. Spyware Regin dapat ditanamkan tanpa terdeteksi dan kerap digunakan untuk mencuri serta memonitor data.
Canggihnya lagi, Regin bisa dikendalikan secara remote (jarak jauh). Hacker yang memanfaatkannya bahkan bisa menggunakannya untuk mengambil screenshot dokumen rahasia dan mengontrol kursor mouse.
Sebelumnya di awal tahun 2014 lalu, Kanselir Jerman Angela Merkel diisukan sebagai salah satu korban penyadapan badan intelijen Amerika Serikat National Security Agency (NSA).
Meski hingga kini dugaan tersebut belum dapat dibuktikan kebenarannya, namun Jerman tampaknya harus lebih berhati-hati dan membentengi aset digital mereka. (dhi/dew)
Kantor Kanselir Jerman Diserang Hacker
Jerman mengaitkan teknologi spyware yang digunakan dengan kelompok hacker mata-mata dari pihak lembaga intelijen Inggris ataupun AS.
Advertisement