Liputan6.com, Jakarta - CEO AirAsia Group Tony Fernandes menumpahkan kesedihannya kepada keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura pasca ditemukannya serpihan demi serpihan pesawat tersebut.Â
"Hati saya diliputi kesedihan untuk seluruh keluarga yang berada di QZ 8501. Atas nama AirAsia, saya turut berduka cita. Kata-kata tak bisa mewakili penyesalan yang saya rasakan," demikian bunyi tweet Tony melalui akun pribadinya @tonyfernandes, yang kami kutip Selasa (30/12/2014). Â
Tweet tersebut ditulis Tony tak lama setelah mendengar berita bahwa pesawat AirAsia QZ8501 telah ditemukan.
My heart is filled with sadness for all the families involved in QZ 8501. On behalf of AirAsia my condolences ... http://t.co/OJGobL93cR
— Tony Fernandes (@tonyfernandes) December 30, 2014
Tony pun berencana langsung bertolak ke Surabaya untuk mengetahui perkembangan terkini terkait kasus ini. Ia mengatakan akan melakukan apapun untuk membantu.
Baca Juga
I am rushing to Surabaya. Whatever we can do at Airasia we will be doing.
— Tony Fernandes (@tonyfernandes) December 30, 2014
Di tweet sebelumnya, Tony juga sempat mengatakan bahwa hilangnya pesawat AirAsia merupakan mimpi terburuknya. Namun ia belum mau berspekulasi mengenai penyebab hilangnya pesawat.
Selama ini AirAsia yang berbasis di Malaysia memiliki catatan keamanan yang baik. Maskapai tersebut juga tak pernah kehilangan pesawat sebelumnya. AirAsia Group, termasuk afiliasinya di Thailand, Filipina dan India, tidak pernah mengalami kecelakaan sejak operasi maskapai penerbangan Malaysia tersebut dimulai pada tahun 2002.Â
Wajar saja jika kejadian ini sangat membuat Tony terkejut dan bagaikan mimpi buruk baginya.Â
"This is my worst nightmare. But there is no stopping (Ini merupakan mimpi terburuk bagi saya. Tapi ini bukan berarti [kami] harus berhenti)", tulis Tony di akun Twitternya.
Advertisement
Selanjutnya
AirAsia Group dibangun dengan hanya dua pesawat pada 2001 dan terus berkembang menjadi industri maskapai besar yang mengoperasikan lebih dari 180 pesawat. Semua itu dilakukan dalam 10 tahun terakhir.
Badan SAR Nasional (Basarnas) sendiri memastikan telah menemukan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang sejak Minggu pagi (28/12/2014) lalu. Serpihan demi serpihan itu ditemukan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Kepastian itu diperolehnya atas penglihatan di lapangan yang menyatakan telah menemukan emergency exit door atau pintu keluar darurat.
(dew)
Advertisement