Liputan6.com, Taiwan - Teknologi komunikasi generasi keempat, 4G LTE (Long Term Evolution), di beberapa negara masih dalam proses penerapan. Namun begitu, sejumlah pihak sedang berlomba untuk mengembangkan teknologi komunikasi generasi berikutnya.
Perusahaan manufaktur asal Taiwan, Foxconn, ikut ambil bagian sebagai perusahaan pengembang teknologi yang disebut-sebut sebagai 5G. Dalam proses risetnya, perusahaan itu akan bekerjasama dengan 200 teknisi yang aktif mengembangkan teknologi komunikasi masa depan tersebut.
Dilansir Digitimes, Senin (5/1/2015), Foxconn telah menyiapkan dana sebesar NT$ 4 miliar atau setara US$ 126,16 juta untuk pengembangan 5G. Perusahaan penyedia solusi telekomunikasi terbesar asal Eropa, Ericsson pun dipilih menjadi rekan koalisi Foxconn.
Koalisi Foxconn-Ericsson berusaha bergabung dengan tim pembentukan standar 5G yang akan berlangsung di tahun 2016-2018. Laporan Commercial Times menyebutkan mereka akan bersaing dengan Samsung Electronics dan Huawei.
Foxconn sendiri dikabarkan baru-baru ini mencari bantuan dari unit pemerintah Taiwan dan perusahaan terkait demi menjadi pemimpin teknologi 5G. Perusahaan ini getol mengembangkan teknologi komunikasi setelah memiliki lini produk pembuatan peralatan telekomunikasi dan mendapat lisensi menjalankan bisnis telekomunikasi.
Pengembang teknologi 5G saat ini berasal dari berbagai pihak, misalnya Samsung Electronics yang berkoalisi dengan Huawei, Nokia dengan NTT DoCoMo, serta yang terbaru Ericsson dengan Foxconn. Diharapkan pada tahun 2020 teknologi 5G sudah mulai dipakai secara komersial di industri telekomunikasi dunia.
Teknologi 5G sendiri diyakini akan 250 kali lebih cepat dibandingkan 4G. Teknologi ini juga diklaim akan memungkinkan penggunanya men-download file berukuran hampir 1 GB dalam satu detik saja.
(den/isk)