Liputan6.com, Jakarta - Komputasi awan (cloud computing) sudah mulai menjadi tren bagi para pengguna perangkat teknologi untuk menyimpan data pribadi. Akan tetapi, jaminan keamanan di layanan komputasi awan masih menjadi salah satu permasalahan yang cukup penting. Â
Misalnya saja kejadian server iCloud milik Apple yang berhasil diretas oleh hacker beberapa waktu lalu. Aksi peretasan layanan iCloud tersebut mengakibatkan banyak foto pribadi penggunanya bocor ke publik dan tentunya membuat banyak orang khawatir soal kualitas jaminan yang diterapkan perusahaan teknologi untuk menyimpan data pelanggannya.
Menanggapi hal itu, CEO BlackBerry, John Chen, mengklaim bahwa keamanan yang ada di perusahaannya lebih baik dari yang dimiliki perusahaan lainnya. Bahkan, ia berani menjamin kejadian peretasan iCloud tidak akan terjadi di layanan yang disediakan perusahaannya.
"Kejadian hacking iCloud yang mengakibatkan data penggunanya bocor tidk akan terjadi di jaringan yang dimiliki BlackBerry," ungkap Chen menanggapi pertanyaan soal keamanan yang disediakan BlackBerry.
Chen juga menyebutkan bahwa produk ponsel pintar besutan BlackBerry yang telah dipakai oleh Presiden Barack Obama dan para petinggi dunia merupakan bukti keamanan bahwa produk dan layanan mereka sudah terjamin.
"Saya suka ponsel. Tapi saya pun harus menghasilkan uang untuk perusahaan," kata Chen menjawab soal strategi perusahaan di bawah kendalinya seperti dikutip dari Phone Arena, Jumat (9/1/2015).
BlackBerry memang dikenal sebagai perusahaan yang memiliki keamanan yang kokoh dan berlapis. Sistem keamanan milik perusahaan asal Kanada itu hingga saat ini diklaim belum pernah terkena serangan.
(den/dew)
CEO BlackBerry Jamin BlackBerry Aman dari Hacking
CEO BlackBerry menjamin kejadian peretasan (hacking) yang menimpa iCloud tidak akan terjadi di layanan yang disediakan BlackBerry.
Advertisement