Sukses

Cara VMware Mengatasi Adopsi Teknologi yang Agresif

Pada tahun 2014 terjadi adopsi teknologi yang sangat agresif di negara-negara kawasan ASEAN.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil temuan 2014 Cloud Readiness Index mengungkapkan bahwa layanan Cloud, Big Data analytics dan mobilitas enterprise masih menjadi prioritas utama dalam bisnis. Pada tahun 2014 terjadi adopsi teknologi yang sangat agresif di kawasan ASEAN. Tak heran jika VMware bergerak cepat untuk memberikan solusi bagi kebutuhan bisnis.

"Kami menanamkan berbagai investasi yang signifikan dan melakukan ekspansi portofolio solusi untuk memenuhi segala kebutuhan CIO dan bisnis akan fleksibilitas, kecepatan dan inovasi supaya bisnis terus berkibar", kata Andreas Ananto Kagawa, Country Manager VMware Indonesia, Rabu (14/1/2015). 

Andreas menambahkan bahwa upaya yang dilakukan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan bisnis salah satunya dengan mengakuisisi AirWatch. Akuisisi ini dilakukan untuk memperluas kapabilitas komputasi end-user VMware dalam rangka menyediakan berbagai pilihan dukungan mobilitas berkelas enterprise yang tangguh untuk bisnis.

VMware juga menawarkan beragam kapabilitas yang fokus mendukung perusahaan dalam membangun software-defined enterprise dan data center melalui berbagai inovasi dan kerjasama strategis termasuk dengan Google dan Pivotal.

Pada tahun 2014 VMware telah melakukan kerjasama dengan Telkomsigma untuk menawarkan solusi komputasi awan (cloud) yang aman. VMware membangun solusi Always On untuk Telkom Grup. Always On akan menjadi layanan data center yang menawarkan kemampuan kondisi active-active sehingga perusahaan tak perlu khawatir kehilangan data bila terjadi bencana atau system down.

Fokus di 2015

International Monetary Fund (IMF) mengatakan, tahun 2015 akan menjadi tonggak dimulainya penerapan ASEAN Economic Community (AEC). Karena itu, integrasi ekonomi mutlak membutuhkan dukungan TI agar kolaborasi dan integrasi berjalan lancar. 

Menurut VMware, ada tiga hal yang patut dipertimbangkan oleh bisnis di tahun 2015 ini di sektor IT. VMware melakukan inisiatif pendekatan berbasis software-defined enterprise dalam pengelolaan teknologi dan bisnis.

Software defined enterprise tersebut adalah Software Defined Data Center (SDCC), Hybrid Cloud, dan End-User Computing. IDC sendiri memprediksi bahwa hybrid cloud akan menjadi pilihan infrastruktur data center di 2015. Di akhir tahun 2015, 20-25% perusahaan diperkirakan akan mengandalkan hybrid cloud dengan infrastuktur terintegrasi.

(jek/dew)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.