Liputan6.com, Jakarta - Notebook alias komputer jinjing telah menjadi senjata utama bagi kalangan profesional maupun pelajar dalam menjalankan aktivitasnya. Beberapa tahun terakhir, perangkat notebook banyak diproduksi oleh berbagai perusahaan di dunia yang ingin ikut mengisi ceruk pasar industri komputer tersebut.Â
Persaingan yang semakin besar justru mendorong harga notebook/laptop menjadi semakin terjangkau. Perusahaan pembuat prosesor Intel memprediksi harga laptop murah sepanjang tahun 2015 di kelas konsumen masih akan berkisar US$ 200 atau Rp 2,5 jutaan.
Prediksi dari Intel itu disampaikan oleh Brian Krzanich, CEO Intel. Menurut Krzanich, sebagaimana dikutip dari Computer World, harga notebook di bawah US$ 200 cenderung akan tetap bertahan bahkan mungkin bisa turun lagi tahun ini. Hal yang sama diperkirakan akan terjadi di perangkat PC dekstop bermerek.
Krzanich juga mengungkapkan bahwa laptop tipis dan ringan akan memberikan banyak ruang untuk harga terjangkau. Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, laptop Chrome OS dan Windows yang berfungsi penuh sebagai komputer sudah tersedia di harga US$ 199 atau lebih murah.
Salah satu faktor yang membuat harga laptop makin murah adalah karena permintaan konsumen pada perangkat baru menurun dan lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Meski begitu, inovasi tetap hadir di PC, hanya saja dibawa lewat perangkat kelas premium yang dibanderol lebih mahal.
Krzanich juga memaparkan prediksinya soal pengapalan komputer secara global yang kemungkinan akan flat atau malah menurun pada tahun 2014. Pada 2013 lalu, pengiriman global PC sempat anjlok lebih dari 10 persen.
Bos Intel itu memperkirakan penjualan chip untuk laptop melonjak 11%. Hal ini ditopang oleh penurunan harga jual rata-rata chip untuk laptop sebesar 3%. Sedangkan pengiriman chip untuk desktop malah turun sedikit sebesar 1%, padahal harga jual rata-ratanya tidak berubah.
(den/dew)
Intel: Harga Laptop Bisa Semakin Murah
Intel memprediksi harga laptop murah sepanjang tahun 2015 di kelas konsumen masih akan berkisar US$ 200 atau Rp 2,5 jutaan
Advertisement