Liputan6.com, Jakarta - Mantan konsultan CIA, Edward Snowden mengatakan bahwa perangkat Apple termasuk iPhone dan iPad memiliki perangkat lunak mata-mata rahasia yang dapat digunakan untuk melacak keberadaan Anda.
Setelah mengungkap dokumen rahasia yang menunjukkan bahwa badan intelijen Amerika Serikat dan Inggris memiliki alat yang kuat untuk melakukan pengawasan secara massal, Snowden terus berkampanye melawan mata-mata pemerintah dan perusahaan teknologi yang menyediakan akses back-door data pelanggan mereka.
Menurut pengacara Snowden, target terbarunya adalah Apple. Ia mengatakan bahwa `perangkat lunak mata-mata` iPhone dapat diaktifkan dari jarak jauh tanpa sepengetahuan pengguna.
Advertisement
"Snowden tidak pernah menggunakan iPhone, dia punya telepon yang sederhana," kata Anatoly Kucherena dari perusahaan media asal Rusia, RIA Novosti, seperti dikutip dari laman Mirror, Minggu (25/1/2015).
"iPhone memiliki software khusus yang dapat aktif sendiri tanpa pemilik harus menekan tombol dan mengumpulkan informasi. Itu sebabnya untuk alasan keamanan ia (Snowden) tidak mau memiliki smartphone ini," sambung Kucherena.
Padahal, Apple selalu blak-blakan tentang pentingnya privasi pengguna dan tidak menyimpan data orang untuk menghasilkan uang, sehingga agak janggal jika tuduhan Snowden itu ternyata benar.
CEO Tim Cook mengatakan dalam sebuah surat terbuka yang diterbitkan pada September 2014, bahwa Apple mengambil "pandangan yang sangat berbeda" dari beberapa perusahaan teknologi besar lainnya.
"Kami tidak melihat kebiasaan sesorang melalui konten email atau kebiasaan browsing mereka untuk menjual kepada pengiklan. Kami tidak 'menguangkan' informasi yang Anda simpan di iPhone atau di iCloud. Dan kami tidak membaca email atau pesan Anda untuk mendapatkan informasi," ujar Tim Cook.
Sebelumnya juga sempat beredar isu kalau iPhone maupun iPad bisa merekam apapun yang Anda lakukan, seperti kemana Anda pergi, apa yang Anda beli, hingga tempat favorit yang Anda kunjungi.
Perangkat Apple bahkan diklaim bisa lebih berbahaya dari drone yang bisa memata-matai. Namun Apple mengklaim, jika data yang tersimpan di dalam perangkatnya aman, karena bisa diakses hanya oleh pemiliknya. Dan mereka hanya ingin meningkatkan fitur pemetaan yang dimilikinya saat ini.
(isk/dew)