Liputan6.com, Jakarta - Memasuki era PC+ yang menuntut kehadiran perangkat multifungsi, Acer pun memutuskan untuk turut bermain di segmen laptop hybrid alias laptop-tablet dengan merilis seri Acer One 10.
Menawarkan kemampuan yang memadukan performa laptop dan portabilitas layaknya tablet, jenis perangkat hybrid diyakini mampu menggeser posisi laptop. Terlebih jika perangkat hybrid yang dipasarkan dibanderol dengan harga terjangkau seperti Acer One 10.
Namun Head of Product Marketing Acer Indonesia, Riko Gunawan, tidak sependapat dengan hal tersebut. Menurutnya, jenis perangkat hybrid tidak akan mengganggu eksistensi lini bisnis laptop Acer.
"Tablet hybrid justru melengkapi jajaran produk laptop kami. Dengan adanya jenis perangkat ini, pengguna yang membutuhkan perangkat portabel dengan performa mumpuni dapat terpenuhi," ujar Riko di acara peluncuran Acer One 10 yang berlangsung Selasa (27/1/2015).
Riko juga mengatakan, "Pengguna lebih suka jika memiliki lebih banyak pilihan. Tinggal sesuaikan dengan kebutuhan."
Acer sendiri saat ini diklaim menduduki posisi kedua pasar laptop di Tanah Air dengan pangsa pasar di atas 20%. Di posisi pertama masih dikuasai oleh Asus. Sementara posisi ketiga ada Lenovo.
Acer One 10 sendiri secara resmi diluncurkan hari ini di Indonesia. Perangkat ini dipasarkan dengan harga Rp 3,999 juta. Namun khusus untuk bulan Februari 2015, Acer One 10 hanya akan dijual seharga Rp 3,799 juta.
(dhi/dew)
Acer Optimis Laptop Hybrid Tak Akan 'Bunuh' Laptop
Menurut Acer Indonesia, jenis perangkat hybrid tidak akan mengganggu eksistensi lini bisnis laptop Acer.
Advertisement