Liputan6.com, Jakarta - Pasar Indonesia tengah digempur kehadiran smartphone murah besutan vendor asal Tiongkok (China). Gempuran ini dinilai dapat mengancam pertumbuhan angka penjualan smartphone produksi dalam negeri.
Namun begitu, Marketing Director Axioo Indonesia Anthonius Tjokro mengaku pihaknya tidak khawatir dengan invasi smartphone asal Tiongkok. Program 'tingkat kandungan dalam negeri' (TKDN) yang digalang pemerintahan Jokowi diyakini Anthonius mampu membendung manuver brand luar negeri di pasar Indonesia.
"Dengan adanya regulasi baru dari pemerintah, seharusnya brand luar akan semakin sulit berkutik di Indonesia. Ini waktunya brand lokal bangkit," ujar Anthonius.
Anthonius juga mengatakan, "Kami tidak kecil hati, kami pede bisa bersaing dengan produk asal Tiongkok. Harga sama-sama murah, kualitas juga kami berani bersaing."
Dalam rangka mendukung program TKDN, pihak Axioo sendiri telah mengumumkan pembangunan pabrik kedua mereka yang berlokasi di Jakarta Timur. Pabrik yang rencananya akan siap beroperasi di akhir tahun 2015 ini diklaim bakal memiliki kapasitas produksi mencapai 10 ribu unit perangkat per harinya.
Axioo sebenarnya saat ini sudah memiliki satu pabrik perangkat di daerah Sunter, Jakarta Utara. Namun Anthonius menerangkan jika pabrik tersebut hanya memiliki kapasitas produksi setengah dari pabrik baru yang akan dibangun.
(dhi/dew)
Brand Lokal Tak Gentar Hadapi Ponsel China
Axioo mengaku pihaknya tidak khawatir dengan invasi smartphone murah asal Tiongkok yang menginvasi Indonesia.
Advertisement