Sukses

Ahok Ingin Warga Jakarta Tahu Posisi Bus via Smartphone

Ahok kini sedang merancang sebuah chip agar setiap warga bisa mengetahui posisi bus yang ada di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sepertinya sudah `ngebet` ingin menyulap Jakarta menjadi smart city. Ahok kini sedang merancang sebuah chip agar setiap warga bisa mengetahui posisi bus yang ada di Jakarta.

Langkah inovatif ini tentunya akan memudahkan warga Jakarta untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

"Saya ingin buat weza.com semacam smart city-nya Jakarta. Jadi kalau kalian mau naik bus, kalau sudah ada bus semua, dia bisa kasih tahu rutenya ke mana," jelas Ahok di Balaikota Jakarta, Rabu (4/2/2015).

Ahok mencontohkan, warga yang ingin pergi ke Ancol dari Tanah Abang biasanya menghapal nomor satu angkutan umum yang langsung menuju tujuan.

Dengan aplikasi ini, warga bisa mengetahui trayek mana saja yang bisa membawa mereka menuju ke lokasi, meski harus lebih dari satu kali naik angkutan umum.

"Jadi nanti orang Jakarta buka smartphone-nya, dia tahu nih bus saya nomor sekian dan jam berapa sampainya. Itu juga bisa nanti temen janjian, eh saya naik bus sekian nih jadi kita bisa tahu dia nyampe jam berapa. Jadi kalau kita kirim orang, kita tahu anak kita sudah sampai mana," papar Ahok.

Saat ini, program itu sedang dibahas bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Sejauh ini, moda transportasi yang paling siap menggunakan sistem baru ini adalah kopaja.

"Kopaja yang paling siap. Program smart city. Tapi semua bus harus dipasang ini. Ini versi yang saya mau buat," jelas mantan Bupati Belitung Timur itu.

Sebagai uji coba, akan ada 2 trayek bus yang dipasang program ini. Sebagai permulaan, trayek Tanah Abang-Manggarai yang dipilih untuk melihat efektivitas program tersebut. Halte bus juga akan disiapkan khusus untuk melayani bus ini.

"Ada 2 rute percobaan dari Tanah Abang-Manggarai, saya nggak tahu nomor berapa lah. Nggak apa-apa coba satu dulu ada haltenya. Haltenya juga kita buat modern. Jadi kita buat yang kita mau. Jadi orang Jakarta tahu ini adalah halte yang standar bus seperti ini," jelas dia.

Mantan politisi Partai Gerindra itu juga akan menyerahkan pembangunan halte kepada swasta. Mereka yang berminat dipersilakan membangun halte sesuai dengan lokasi yang ditentukan. Termasuk bertanggung jawab atas kebersihan dan kenyamanan halte.

"Kita sistem preman saja lah. Siapa yang mau bangun halte di situ. Kita kasih berapa tahun, elo lap ya, elo bersihin setiap hari, elo dapat iklan. Kalau kita bangun sendiri 6 bulan nggak selesai," tandasnya.

(don/isk)