Liputan6.com, Jakarta - International Business Machines Corp (IBM) merilis data mengenai bahaya menggunakan aplikasi kencan melalui smartphone yang digunakan untuk bekerja. Para penjahat cyber bisa mengekspos data pengguna, serta meretas, memata-matai, dan mencuri data perusahaan tempat mereka bekerja.
Data IBM ini adalah hasil penelitian puluhan aplikasi kencan di sistem operasi (OS) Android. Para peneliti keamanan IBM mengatakan bahwa 26 dari 41 aplikasi yang diteliti memiliki kerentanan level menengah dan tinggi.
IBM tidak menyebutkan nama-nama aplikasi tersebut. Namun perusahaan teknologi asal Negeri Paman Sam itu telah memberitahu pihak penerbit aplikasi mengenai masalah ini. Demikian seperti dilansir Reuters, Kamis (12/2/2015).
Aplikasi kencan sendiri semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, berkat kehadiran layanan pesan singkat, foto, dan lokasi. Menurut studi Pew Research Center pada 2013, sekira 31 juta orang Amerika menggunakan situs atau aplikasi kencan.
IBM mengatakan bahwa hampir 50 persen sampel dalam penelitiannya menggunakan aplikasi kencan 'berbahaya'. Menggunakan ponsel yang sama untuk bekerja atau bermain adalah sebuah fenomena yang dikenal sebagai 'bring your own device' (BYOD), dan hal ini sangat memungkinkan pengguna dan tempat mereka bekerja menjadi korban serangan cyber.
"Itu lah masalah BYOD. Jika tidak dikelola dengan tepat maka data sensitif perusahaan bisa bocor melalui perangkat yang dimiliki oleh karyawan," jelas IBM dalam laporannya.
Jika sebuah aplikasi menjadi korban serangan cyber, hacker bisa mengambil keuntungan dari ketertarikan pegguna dengan mengirimkan pesan phishing untuk mengumpulkan informasi sensitif atau memasang malware.
Selain itu, kamera atau mikrofon ponsel dapat dihidupkan dari jarak jauh melalui aplikasi yang rentan, sehingga bisa saja hacker menguping percakapan pribadi atau pertemuan bisnis penting. Kerentanan GPS di aplikasi juga bisa memancing penguntit.
IBM menyarankan pengguna aplikasi kencan untuk mengurangi mengumbar informasi pribadi mereka, serta menggunakan password yang unik di setiap akun online. Selain itu, pengguna juga sebaiknya selalu menggunakan software versi terbaru dan mengawasi izin yang dimiliki oleh semua aplikasi.
Sementara itu, IAC/InterActiveCorp yang memiliki beberapa aplikasi kencan populer mengatakan bahwa layanannya tidak berbahaya. "IBM telah menguji aplikasi kencan IAC, termasuk Match, OkCupid, dan Tinder, semuanya tidak ada di antara aplikasi yang memiliki kerentanan," jelas IAC dalam pernyataannya.
(din/dhi)
Aplikasi Kencan Online Ancam Keamanan Data Perusahaan
IBM merilis data mengenai bahaya menggunakan aplikasi kencan melalui smartphone yang digunakan untuk bekerja.
Advertisement