Liputan6.com, Jakarta - Menurut hasi studi yang dirilis oleh tim peneliti di Institute for the Study of Labor, Jerman, konten pornografi yang bisa diakses secara gratis melalui internet berperan penting memicu tren tidak menikah.
Tim peneliti mengungkapkan, hasil survei nasional yang melibatkan 1.500 reponden dari kelompok umur 18-35 tahun menunjukkan kecenderungan tersebut. Terlihat korelasi yang menunjukkan semakin banyak seseorang mengakses konten pornografi di internet, maka orang tersebut akan semakin enggan menjalin hubungan serius dengan pasangannya.
"Laporan kami menunjukkan bahwa konsumsi pornografi menjadi salah satu penyebab seseorang enggan memutuskan untuk menikah, atau menjalin hubungan yang jauh lebih serius dengan pasangannya," ujar Dr. Michael Malcolm salah seorang anggota tim yang terlibat penelitian dikutip dari laman Washington Post, Selasa (17/2/2015).
Hasil studi ini memang tidak menyebutkan secara eksplisit apa sebenarnya yang menyebabkan seseorang pengonsumsi konten pornografi online bisa menjadi enggan menikah.
Namun begitu, Dr. Michael Malcolm memprediksi hal ini berkaitan erat dengan kondisi psikologis seseorang yang mempengaruhi sudut pandang terhadap hubungan yang terikat.
Senada dengan Dr. Michael Malcolm, hasil riset Dr. Jill Manning dari Psychology Today juga menyebutkan bahwa konten pornografi berdampak kuat pada psikologis seseorang, dan tiap orang berbeda dalam menanggapinya. Akan tetapi mayoritas di antaranya akan menuju ke arah negatif, termasuk sudut pandang skeptis terhadap hubungan pernikahan.Â
Hasil riset Dr. Jill Manning juga menyebutkan 56% kasus perceraian di Amerika Serikat terjadi karena salah satu pihak dari pasangan kecanduan mengakses pornografi online.Â
Baca Juga
(dhi/isk)
Advertisement