Liputan6.com, Lombok - PT XL Axiata (XL) saat ini tengah berupaya mendorong adopsi layanan 4G Long Term Evolution (LTE) di Tanah Air. Tak hanya soal jaringan dan adopsi, penetapan tarif layanan data 4G LTE pun tak luput dari perhatian.
Diungkapkan Wakil Presiden Direktur XL, Dian Siswarini, layanan data 4G LTE jauh lebih cepat dibandingkan 2G dan 3G, sehingga memakan kuota yang lebih besar. Maka dari itu, menurutnya, skema sachet pricing, semisal paket Rp 20 ribu per hari tidak lagi tepat.
"Kalau jualan 4G, sudah tidak cocok lagi pakai sachet pricing. 4G lebih efisien karena kapasitas yg diserahkan harus lebih banyak, sehingga paket ditawarkan dengan kuota besar," tutur Dian dalam acara XL National Media Gathering 2015 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (27/2/2015).
Advertisement
Ditambahkan Acting Chief Revenue & Customer Management Officer, Rashad Javier Sanchez, layanan 4G seharusnya tidak dilihat dari sisi harga. Menurutnya, wajar apabila kualitas yang lebih baik dipatok dengan harga lebih tinggi.
"Untuk size (kuota) yang lebih besar, tentu harganya premium," tuturnya.
Adapun XL pada tahun ini akan memperluas jaringan 4G LTE. Perusahaan yang beroperasi secara komersial sejak 1996 ini berencana menggelar layanan 4G LTE di 8-10 kota.
Saat ini layanan 4G LTE XL secara komersil telah digelar di tiga kota yaitu Yogyakarta, Medan, dan Bogor. Uji coba layanan 4G LTE tengah digelar di Jakarta dan Surabaya.
Dalam waktu dekat akan ada 3 kota lain yang segera mencicipi teknologi telekomunikasi mobile generasi keempat tersebut.
XL merasa lebih leluasa mengembangkan 4G karena pemerintah akan segera memperbolehkan penggunaan frekuensi 1800 Mhz. Saat ini, 4G LTE di Indonesia hanya di frekuensi 900 MHz.
XL akan mendukung perkembangan ekosistem 4G LTE, seperti handset, jaringan, aplikasi dan edukasi kepada konsumen. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan adopsi pengguna 4G LTE di Tanah Air.
(din/isk)