Liputan6.com, Jakarta - Pembajakan masih jadi permasalahan yang sulit ditanggulangi di berbagai pasar. Harga yang tinggi kerapkali dijadikan alasan pembajak maupun konsumennya tetap memilih barang tak asli tersebut.
Di Indonesia, berbagai produk yang dipalsukan dengan mudahnya beredar. Salah satu produk yang banyak dipalsukan ialah aksesoris gadget. Capdase merupakan satu dari sekian banyak merek aksesoris gadget yang dipalsukan.
Pihak Capdase sendiri mengaku tahu banyak produk bajakan di pasaran yang menggunakan dan meniru model dari produk buatannya. Perusahaan yang berpusat di Hongkong ini mengaku bakalan menempuh segala jalur untuk menghapus produk tiruan beredar di pasaran.
"Kita akan tempuh semua jalur untuk membuat produsen barang palsu kapok. Jalur hukum tentu jadi salah satu alternatif kami dalam memberantas produk palsu," kata Derek Mak, Direktur Eksekutif Capdase Internasional.
Salah satu pendiri Capdase itu beralasan proses pemberantasan produk bajakan yang dilakukan perusahaannya ialah untuk melindungi pelanggannya dari produk tak berkualitas. Tak hanya itu, perusahaan ini juga tak mau namanya tercoreng karena kualitas buruk yang ada di produk tiruan.
"Barang palsu memang dibanderol lebih murah tapi memberikan kualitas yang pastinya tak sepadan dengan produk asli. Ini mengancam nama baik setiap perusahaan yang produknya dipalsukan dan kami tidak mau menjadi korbannya," tambah Derek.
Perusahaan ini juga baru saja menghadirkan toko fisik resmi perdananya di Indonesia. Toko milik Capdase yang juga jadi pertama di dunia ini diharapkan bisa mengedukasi dan memperkenalkan kualitas dan berbagai produk yang dimiliki perusahaannya secara langsung.
Demi mengekspansi pasar Indonesia yang dianggap potensial, Capdase berinvestasi dana sebesar US$ 1 juta atau sekitar Rp 13 miliar.
(den/dew)
Berantas Barang Bajakan, Capdase Akan Tempuh Jalur Hukum
Capdase mengaku akan menempuh segala jalur untuk menghapus produk tiruan beredar di pasaran.
Advertisement