Liputan6.com, Jakarta - Apple Watch akan segera tersedia di pasaran per 24 April 2015 mendatang di 9 negara. Kesembilan negara pertama yang akan disambangi oleh Apple Watch adalah Australia, Kanada, China, Perancis, Jerman, Hongkong, Jepang, Inggris, dan kampung halaman Apple, Amerika Serikat (AS).
Namun sayang, menurut hasil survei yang dilakukan oleh Reuters, konsumen AS tidak terlalu antusias menyambut kehadiran jam tangan pintar debutan Apple tersebut. Buktinya hasil survei Reuters menunjukkan bahwa 69% responden menyatakan tidak berminat untuk membeli Apple Watch.
Di sisi lain, 52% responden lainnya mengaku memandang Apple Watch hanya sebagai perangkat 'gaya-gayaan'. Mereka menilai Apple belum mampu sepenuhnya mengoptimalkan fungsi Apple Watch.
Lebih lanjut dijelaskan, mayoritas responden menyayangkan fungsi Apple Watch yang tidak maksimal jika pengguna tidak memiliki iPhone. Selain itu, banyak pula yang berpendapat bahwa varian premium Apple Watch Edition bersepuh emas dan dipasarkan dengan harga termurah US$ 10.000 adalah sebuah lelucon.
Hasil survei yang dilakukan Reuters itu senada dengan apa yang diungkapkan oleh ahli perhiasan mewah Scott Galloway. Menurutnya, jam tangan pintar Apple mungkin tidak akan terlalu booming di AS, namun kondisinya akan berbeda di luar pasar AS.
Dilansir laman Business Insider, Galloway menyatakan pasar Tiogngkok akan tergila-gila dengan Apple Watch. Bahkan ia juga menilai varian premium Apple Watch Edition akan laku keras di Tiongkok.
(dhi/isk)