Sukses

Microsoft Bikin Coding Makin Asik Lewat Kampanye #WeSpeakCode

Microsoft kembali menggelar kampanye #WeSpeakCode untuk membuktikan bahwa tidak hanya jagoan TI yang bisa belajar coding.

Liputan6.com, Jakarta - Jika mendengar coding atau yang dikenal dengan pemrograman komputer, kita seringkali menilainya sebagai hal yang rumit dan hanya dimengerti para pecinta dunia Teknologi Informasi (TI).

Sadar akan hal itu, Microsoft kembali menggelar kampanye #WeSpeakCode untuk membuktikan bahwa tidak hanya jagoan TI yang bisa belajar coding.

Community Affair Manager Microsoft Indonesia, Esther Sianipar, mengatakan bahwa Microsoft Indonesia telah mensosialisasikan manfaat coding bagi masyarakat sejak 2014 melalui code.org yaitu sebuah website non-profit yang didedikasikan untuk memperluas partisipasi masyarakat dalam mempelajari ilmu komputer.

Untuk tahun ini Microsoft bekerjasama dengan para pekerja industri kreatif, fashion designer, dan musisi untuk membuktikan bahwa coding dan karya seni dapat bersatu hanya dalam 15 jam.

Microsoft berhasil menantang fashion designer Ayu Dyah Andari dan musisi dari AkustikAsik Dwika Putra, untuk membuat suatu karya seni yang dikolaborasikan dengan coding.

Kolaborasi yang merupakan rangkaian acara dari #WeSpeakCode ini menghasilkan Technoethnic yaitu sebuah aplikasi yang menampilkan ragam pola untuk gaun oleh Ayu. Sedangkan Dwika membuat aplikasi real-time yang dapat membentuk visualisasi tertentu sesuai dengan alat musik yang dimainkan dalam aplikasi tersebut.

"Ayu dan Dwika membuktikan bahwa coding bukan hanya untuk orang-orang yang bergelut di dunia TI, tapi juga bisa digunakan oleh seluruh kalangan di berbagai bidang, tua-muda, serta laki-laki dan perempuan," tutur Esther di @america Pacific Place, Jakarta.

Microsoft dalam kampanye ini bekerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya Coding (Indonesia) yaitu organisasi non-profit untuk memperkenalkan coding kepada semua orang sedini mungkin. Untuk Ayu dan Dwika, mereka dibimbing oleh salah satu pendiri Coding (Indonesia), Wahyudi.

Senada dengan Esther, Wahyudi yakin bahwa coding tidak hanya diperuntukkan oleh orang-orang yang bergelut dalam dunia TI. Asal ada niat dan usaha, katanya, maka apapun mungkin bisa dilakukan.

"Untuk belajar coding, maka kita harus mulai dari yang paling mudah. Selain itu, kita juga jangan berpatokan bahwa yang belajar coding itu hanya penggelut dunia TI," tuturnya.

Adapun untuk tahun kedua #WeSpeakCode, Microsoft juga menggelar berbagai acara selama 23-27 Maret 2015 yang bertempat di Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Universitas Atma Jaya, @america dan Kedutaan Amerika Serikat (AS).

Orang-orang yang terlibat dalam acara ini adalah 50 guru SD sampai SMA/SMK, 200 mahasiswa dan pemuda marjinal, 50 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan 50 pengusaha wanita.

(din/isk)