Sukses

Microsoft Berburu Developer Lokal Berbakat di Imagine Cup 2015

Taahun ini Indonesia menduduki peringkat kelima di dunia dalam jumlah peserta setelah India, Tiongkok, Brasil dan Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Ajang Imagine Cup 2015 yang digelar Microsoft telah memasuki putaran terakhir. Kompetisi adu kemampuan mengembangkan aplikasi ini menyisakan 9 kelompok developer asli Tanah Air yang akan memperebutkan tiket final Imagine Cup 2015 tingkat internasional.

Di babak final tingkat nasional, Microsoft akan memilih tiga pemenang asal Indonesia yang akan bertanding di semifinal tingkat internasional. Kota Seattle, Amerika Serikat dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan final dunia kompetisi Imagine Cup 2015 bulan yang digelar Juli mendatang.

Seleksi peserta dilakukan secara ketat oleh Microsoft sejak awal putaran sampai babak semifinal yang pada akhirnya menyisakan 9 kelompok finalis yang berasal dari Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung, Institut Teknologi Bandung (ITB),Universitas Gadjah Mada (UGM), Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Universitas Bina Nusantara (BINUS) dan Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Setiap tahunnya, Imagine Cup diklaim mendapatkan peningkatan dalam hal jumlah peserta. Hal ini mengindikasikan semakin tumbuhnya minat mahasiswa Indonesia di bidang pengembangan aplikasi. Bahkan di tahun 2015 ini, Indonesia menduduki peringkat kelima di dunia dalam jumlah peserta setelah India, Tiongkok, Brasil dan Amerika Serikat.

"Tahun ini kita terima pendaftaran dari 916 mahasiswa dari banyak kota di seluruh Indonesia, mereka berasal dari 55 universitas. Jumah peserta tahun ini membuat Indonesia masuk dalam daftar negara peserta terbanyak," ungkap Irving Hutagalung, Teechnical Evangelist Microsoft Indonesia.

Penyelenggaraan Imagine Cup kali ini didukung oleh Telkom sebagai penyedia fasilitas internet dan Unites States Agency for International Development (USAID) yang mensponsori kategori World Citizenship. Ada tiga kategori yang diperlombakan tahun ini, yakni Games, Innovation dan World Citizenship.

"Kami ingin mencari aplikasi yang dapat membantu masyarakat dalam masalah sehari-hari secara umum yang tidak mungkin hanya dilakukan melalui kerjasama dengan pemerintah. Kerjasama dengan Microsoft membuat kami bisa langsung melihat produk dan potensi yang ada pada anak Indonesia," kata Andrew Sisson selaku Direkur USAID.

(den/dhi)