Liputan6.com, Jakarta - Industri teknologi Indonesia sedang menggeliat dan memperlihatkan perkembangan yang terbilang signifikan. Sayangnya, pengusaha yang berkecimpung di industri teknologi alias technopreneur masih sangat kecil jumlahnya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Telematika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Bambang Heru Tjahjono, mengungkap bahwa jumlah pengusaha di bidang teknologi masih sangat kecil tapi ada potensial untuk berkembang.
"Jumlah technopreneur di Indonesia masih sangat kecil sekarang ini. Total technopreneur yang ada di Indonesia baru mencapai 1,56% dari total populasi, jauh sekali dibandingkan total entrepeneur yang mencapai 56,5 juta. Kita mau tingkatkan lagi karena potensi yang ada besar sekali," kata Bambang di Pacific Place, Jakarta.
Berbagai cara diklaim akan dijalankan pemerintah demi meningkatkan jumlah pengusaha di bidang teknologi. Bekerjasama dengan pihak swasta dan memberi kemudahan bagi berbagai pihak yang tengah mengembangkan potensi technopreneur, jadi cara yang mungkin dilakukan pemerintah demi mendongkrak jumlah technopreneur.
"Pemerintah targetkan jumlahnya masuk angka ideal antara 2% sampai 4% dari jumlah penduduk Indonesia. Kita bakalan dukung perusahaan yang jalankan usaha kembangkan bakat technopreneur di sini, seperti Microsoft dengan Imagine Cup misalnya," tambah Bambang.
Soal waktu, Bambang berharap target 2% technopreneur dari jumlah populasi penduduk Indonesia atau sekitar 4,8 juta bisa segera terwujud. Kerjasama yang dibangun pemerintah bersama berbagai pihak diharapkan dapat menjadi langkah percepatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
"Mudah-mudahan bisa segera terwujud. Insya Allah 2 tahun bisa kita capai kalau lancar," tandas Bambang saat dijumpai pada acara Microsoft Developer Conference 2015 di Jakarta.
(den/isk)
2 Tahun Lagi, Technopreneur Indonesia Tembus 4,8 Juta
Bambang berharap target 2% technopreneur dari jumlah populasi penduduk Indonesia atau sekitar 4,8 juta bisa segera terwujud
Advertisement