Liputan6.com, Jakarta - Steve Jobs adalah salah satu CEO tersukses di muka bumi. Ia dikenal akan invosi dan keberaniannya dalam mengambil keputusan. Mendiang pendiri Apple ini memang memegang teguh prinsip 'kesuksesan tak akan diraih tanpa mengambil risiko'.
Sejumlah keputusan yang diambil Jobs saat membangun Apple di masa-masa awal mengundang banyak kontroversi. Namun pada akhirnya ia mampu mengangkat derajat Apple, dari sekadar produsen komputer kecil-kecilan, menjadi salah satu perusahaan raksasa paling berpengaruh di industri teknologi.
Baca Juga
Di dalam buku biografi Jobs terbaru bertajuk 'Becoming Steve Jobs: The Evolution of a Reckless Upstart into a Visionary Leader', sang penulis Brent Schlender dan Rick Tetzeli, mencatat sejumlah menuver bisnis penting yang dilakukan Jobs untuk membuat Apple berjaya. Berikut ulasannya.
Advertisement
Selanjutnya>>>
Merekrut John Sculley
1. Merekrut John Sculley
Jobs dikenal bukan sebagai perekrut yang baik. Namun pertaruhannya dalam merekrut John Sculley dinilai menjadi salah satu yang paling berisiko. Mantan CEO PepsiCo itu datang pada tahun 1983 dan dinilai banyak pihak tidak mengerti seluk-beluk bisnis teknologi. Dan pada kenyataannya memang begitu.
Namun bakat Sculley di bidang marketing adalah berkah dari Apple. Sculley berhasil membantu Apple dalam memasarkan jajaran produk komputer Macintosh kala itu.
Sayang, pada akhirnya Sculley bersitegang dengan Jobs, dan berdampak pada pengunduran diri Jobs yang memutuskan untuk membangun Pixar di sektor perfilman. Sculley pun sempat memegang tampuk pimpinan (CEO) Apple.
Selanjutnya>>>
Advertisement
Menciptakan iklan komersial yang tak terlupakan
2. Menciptakan iklan komersial yang tak terlupakan
Inovasi Jobs bukan sekedar di sektor perangkat, ia pun pandai memainkan strategi promosi. Iklan komersial Apple di tahun 1984 mungkin merupakan salah satu iklan yang paling berkesan sepanjang sejarah.
Kala itu Jobs memainkan kalimat dengan menulis, "On January 24th, Apple Computer will introduce Macintosh. And you'll see why 1984 won't be like '1984'."
Menariknya lagi, iklan bergaya futuristis ini juga membuat penasaran banyak orang karena hanya muncul sekali dalam gelaran Super Bowl 1984. Sontak orang-orang semakin memendam rasa penasaran mereka.
Selanjutnya>>>
Menghargai produk dengan sangat tinggi
3. Menghargai produk dengan sangat tinggi
Komputer Apple Mac generasi pertama memang disambut antusias oleh banyak orang. Akan tetapi kenyataannya performa yang dimiliki produk debut Apple itu tak seberapa hebat, bahkan terhitung biasa-biasa saja.
Namun pasar berbicara lain, buktinya Jobs berani memasang banderol cukup mahal untuk produknya itu, mencapai US$ 1.995.
Selanjutnya>>>
Advertisement
Mengganti seluruh dewan direktur
4. Mengganti seluruh dewan direktur
Pekerjaan pertama yang dilakukan Jobs saat kembali menjabat CEO Apple adalah merombak seluruh jajaran petinggi. Bahkan Jobs juga mendepak Gil Amelio, CEO Apple saat itu yang menggantikan John Sculley.
Selanjutnya>>>
Berseteru dengan Adobe
5. Berseteru dengan Adobe
Jobs dengan ringan menolak dukungan software Adobe Flash di iPhone dan iPad generasi pertama. Hal ini terjadi bukan lantaran masalah teknis, melainkan karena Jobs berseteru dengan pendiri Adobe, John Warnock. Jobs kesal dengan Warnock yang dinilai terlalu mengistimewakan Microsoft milik Bill Gates.
Selanjutnya>>>
Advertisement
Memaksakan penggunaan layar sentuh di iPhone
6. Memaksakan penggunaan layar sentuh di iPhone
Penggunaan layar sentuh di sebuah perangkat mobile adalah konsep milik Apple. Ya, Jobs yang mencetuskan tren layar sentuh, meski pada awalnya konsep ini ditentang oleh banyak pihak, termasuk rekan-rekan Jobs di Apple.
Namun buktinya kini layar sentuh menjadi primadona dan menjadi elemen terpenting di hampir semua perangkat mobile.
Selanjutnya>>>
Meminimalisir peran operator seluler
7. Meminimalisir peran operator seluler
Saat iPhone pertama dirilis, Apple telah bekerjasama dengan AT&T. Namun dibalik kerjasama itu ternyata ada perseteruan yang menyertainya. Sebab, Apple sebenarnya sudah lebih dulu terikat kontrak dengan operator lain, yakni Verizon.
Akan tetapi kontrak itu gagal karena Jobs tidak suka dengan Verizon yang campur tangan terhadap antarmuka iPhone. Dan akhirnya Jobs memilik AT&T.
Selanjutnya>>>
Advertisement
Memamerkan iPhone sebelum dirilis
8. Memamerkan iPhone sebelum dirilis
iPhone dirilis secara resmi pada 29 Juni 2007. Tapi di awal tahun Jobs sudah memamerkannya pada publik, padahal iPhone saat itu masih dalam bentuk prototipe, dan belum keadaan siap sama sekali.
Sejumlah rekanan Apple panik, termasuk AT&T, namun Jobs punya seribu satu cara untuk membuat prototipe iPhone terlihat hebat.
(dhi/isk)
Â