Liputan6.com, Jakarta - BlackBerry baru saja mengumumkan laporan keuangan yang diperoleh perusahaannya pada kuartal terakhir 201 4. Perusahaan harus menerima kenyataan pahit karena mengalami penurunan penjualan di bisnis smartphone yang dimilikinya.
Pada laporan itu terungkap bahwa BlackBerry hanya mampu menjual 1,6 juta perangkat selama kuartal terakhir 2014. Jumlah itu mengalami penurunan drastis dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai 3,6 juta unit.
Lebih lanjut disebutkan, perusahaan asal Kanada itu akan memfokuskan diri ke perangkat smartphone untuk kelas atas yang dinilai lebih potensial memberi keuntungan. Harga jual rata-rata perangkat BlackBerry sendiri tampak meningkat, dari US$ 180 menjadi US$ 211.
Secara keseluruhan, pendapatan BlackBerry pada kuartal keempat 20014 sebesar US$ 669 juta, atau turun dari US$ 976 juta pada kuartal yang sama tahun sebelumnya. Meskipun mengalami penurunan dari sisi angka pendapatan, BlackBerry mengaku sudah mampu meraih keuntungan bersih sebesar US$ 28 juta. Â
"Saat ini kami memiliki pegangan yang sangat baik pada margin kami dan roadmap produk kami telah diterima dengan baik. Paruh kedua kami nanti kami berfokus pada stabilisasi pendapatan," papar CEO BlackBerry, John Chen soal visi bisnis perusahaannya.
Di bawah kepemimpinannya, Chen berupaya membawa BlackBerry agar fokus di lini perangkat lunak bisnis maupun keamanan digital yang memang merupakan landasan dasar bisnis BlackBerry. Meski begitu, seperti dilansir Tech Buffalo, BlackBerry tetap tak bisa begitu saja meninggalkan bisnis handset yang dimilikinya.
Dalam laporan itu juga diungkap bahwa 42% pendapatan yang diraih BlackBery berasal dari bisnis hardware, termasuk unit smartphone. BlackBerry Passport dan Classic merupakan dua produk terbaru BlackBerry yang dipakai untuk bersaing dengan Android dan iPhone di pasar smartphone dunia.
(den/dew)
Penjualan Smartphone Melorot, BlackBerry Masih Untung
BlackBerry hanya mampu menjual 1,6 juta perangkat selama kuartal terakhir 2014.
Advertisement