Liputan6.com, Jakarta - Seminggu belakangan ini situs berbagi kode (pengembangan software) asal Amerika Serikat, GitHub, mengalami serangan cyber jenis DDoS yang membuatnya tak bisa diakses oleh para pengguna. Sejumlah bukti yang berhasil dikumpulkan menunjukkan bahwa kelompok hacker di bawah arahan pemerintah Tiongkok bertanggung jawab atas serangan ini.Â
Menurut yang dilansir laman Business Insider, serangan DDoS yang dilakukan hacker secara spesifik mengarah pada dua laman GitHub dimana di dalamnya terdapat konten-konten yang menyinggung otoritas Tiongkok.
Laman pertama yang diserang adalah laman milik GreatFire, sebuah organisasi yang memfokuskan diri untuk memantau program pemblokiran situs di Tiongkok. Sementara laman kedua yang diserang adalah sebuah kolom khusus New York Times berbahasa Tiongkok, dimana di dalamnya terdapat berita-berita yang memojokkan pemerintah Tiongkok.
Pihak GitHub mengatakan, "Berdasarkan laporan yang kami terima, kami yakin serangan cyber ini ditujukan untuk memaksa kami menghapus sejumlah konten tertentu."
Tudingan terhadap pemerintah Tiongkok juga diamini oleh eksekutif keamanan di F-Secure, Mikko Hyponen, dan ahli keamanan, Erik Hjelmvik.
Kepada Wall Street Journal, Hyponen mengatakan, "Kelompok hacker yang melakukan serangan ini (terhadap GitHub) bukanlah kelompok biasa, mereka terhubung dengan infrastruktur canggih milik pemerintah yang dapat mengawasi lalu lintas internet yang datang dan pergi ke Tiongkok."
Sementara Hjelmvik berpendapat, "Infrasturktur yang dimiliki Tiongkok tidak saja dapat dimanfaatkan untuk melakukan pemblokiran jaringan internet bagi rakyat mereka, tapi juga untuk melancarkan serangan DDoS ke sasaran di seluruh dunia."
Pihak GreatFire yang lamannya menjadi korban serangan bahkan dengan tegas menuduh bahwa Cyberspace Administration of China (CAC) adalah pihak yang berada dibalik serangan ini. GreatFire mengklaim bahwa sebelumnya situs resmi mereka juga pernah mengalami serangan serupa dan teridentifikasi serangan tersebut berasal dari jaringan komputasi milik CAC.
NEXT
Pemerintah AS dinilai tidak tegas
Tuduhan serangan cyber yang dilakukan pemerintah Tiongkok terhadap perusahaan AS seperti yang menimpa GitHub sekarang ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Di bulan Mei 2014 lalu, lima pejabat pemerintah Tiongkok didakwa telah memerintahkan serangan cyber ke berbagai perusahaan AS dengan tujuan mencuri data rahasia lalu-lintas perdagangan internasional. Namun pihak Tiongkok membantah tuduhan itu, dan pihak pemerintah AS pun tidak bereaksi serius.
Hal serupa juga ditunjukkan pemerintah AS ketika pemerintah Korea Utara dituduh sebagai dalang penyerangan terhadap sistem komputasi Sony Pictures. Direktur FBI James Comey bahkan menyatakan bahwa pihaknya yakin 100% Korut berada di balik serangan terhadap Sony Pictures.
Namun sayang, pemerintah AS tidak bisa berbuat banyak dan berdalih bahwa tidak terdapat cukup bukti. Ketika ditanya apakah serangan Korut tersebut merupakan pernyataan perang, Presiden Barack Obama hanya mengatakan, "Saya pikir ini adalah tindakan vandalisme cyber yang merugikan. Kami menganggapnya sangat serius dan akan menanggapi secara proporsional."
(dhi/dew)
Advertisement