Liputan6.com, Jakarta - Pada akhir tahun 2014 kemarin, Samsung dan LG sempat berseteru lantaran sebuah mesin cuci. Ya, perseteruan kala itu dimulai ketika pihak Samsung menuduh karyawan LG secara sengaja merusak mesin cuci mereka yang sedang dipamerkan pada gelaran IFA 2014 di Berlin, Jerman.
Masalah sepele ini ternayata terus begulir sampai ke ranah hukum. Head of Home Appliance Division LG, Jo Seong-jin, bahkan ikut menjadi tertuduh sebagai penyabotase mesin cuci milik Samsung tersebut.
Namun kini menurut kabar yang dilansir laman Reuters, Kamis (2/4/2015), perseteruan antar vendor yang sama-sama berasal dari Korea Selatan ini sudah usai dan berakhir secara damai. Kedua perusahaan telah sepakat untuk merilis pernyataan damai dan menghentikan seluruh proses hukum. Kasus ini akan dilanjutkan secara kekeluargaan dan tertutup antara kedua belah pihak.
"Kedua belah pihak (Samsung dan LG) sudah menyetujui untuk menghentikan langkah hukum dan menyelesaikan konflik ini dan konflik lain di masa depan melalui jalur dialog dan kesepakatan bersama," demikian pernyataan resmi yang dirilis bersama oleh Samsung dan LG.
Sebelumnya konflik antar kedua perusahaan raksasa teknologi sempat memanas lantaran keduanya sama-sama melayangkan gugatan hukum.
Samsung melayangkan gugatan terhadap eksekutif LG pada September 2014, dengan tuduhan telah merusak engsel pintu mesin cuci yang dipajang di dua toko ritel di Berlin. LG kemudian menggugat balik dengan klaim bahwa kerusakan disebabkan kualitas produk rival yang buruk, serta menuduh Samsung memalsukan dan menyembunyikan bukti.
Pada Desember 2014, pihak berwenang melakukan penyelidikan dengan menyambangi kantor pusat LG di Seoul dan sejumlah eksekutif dipanggil.
(dhi/isk)
Konflik Mesin Cuci Samsung vs LG Berakhir Damai
Perseteruan dimulai ketika Samsung menuduh karyawan LG secara sengaja merusak mesin cuci mereka.
Advertisement