Sukses

Ketua idEA: Kami Akan Suruh Start-up Tutup, Kalau...

Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) menilai rencana pajak bagi pelaku bisnis online bisa menghambat industri online di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana penerapan pajak e-Commerce oleh pemerintah dalam rangka kejar target pendapatan negara masih jadi polemik. Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) menilai rencana pajak bagi pelaku bisnis online bisa menghambat industri online di Indonesia yang sedang berkembang.

Daniel Tumiwa, Ketua Umum idEA mengaku tak setuju bila pajak e-Commerce diterapkan kepada seluruh pemain bisnis online. Ia berkilah pajak e-Commerce akan turut mengancam perusahaan rintisan (start-up) yang baru berdiri meskipun mereka telah menerima suntikan dana dalam jumlah besar.

"Kalau memang pajak diterapkan ke semua pelaku e-Commerce, kami sendiri yang akan menyuruh start-up itu pada tutup. Buat apa ya kan? Kalau dipajaki sekarang, besok mereka tutup. Angkatan ini akan mati suri sebelum berkembang," kata Daniel di Jakarta.

Keberhasilan yang diraih William Tanujaya sebagai Pendiri Tokopedia.com disebutkan Daniel sangat perlu untuk dikembangkan.

Kepercayaan investor dengan menanamkan modal sebesar US$ 1 juta atau setara Rp 1,3 triliun ke Tokopedia.com dapat menjadi inspirasi dalam membangun perusahaan rintisan di bidang teknologi.

Lebih lanjut, pria yang masih menjabat sebagai VP Digital Business Garuda Indonesia tersebut menyebutkan, start-up baru bisa tumbuh dan sukses dalam lima tahun mendatang. Generasi muda yang baru lulus kuliah sekarang ini memiliki peluang berhasil di masa depan.

"Suatu hari baru akan menghasilkan start-up juara. Lihat anak buah Steve Jobs, semua telah keluar dari Google dan Facebook. Mereka yang keluar bikin start-up. Jadi, kita masuk dalam generasi di mana 10 tahun ke depan orang sejenis William ini mesti ada," tambah Daniel.

Pria berkacamata itu pun mengungkapkan dukungan perlu diberikan oleh pemerintah maupun pihak lainnya agar industri e-Commerce asal Indonesia berkembang lebih pesat.

Ia pun berharap, akan banyak anak muda yang berani membuka perusahaan rintisan yang memenuhi kebutuhan masyarakat.

(den/isk)