Sukses

Yahoo Disarankan Pecat 1.400 Karyawan

Riset Morgan Stanley menyimpulkan bahwa Yahoo harus mengurangi 11% jumlah karyawannya agar neraca keuangan perusahaan tetap stabil.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil riset dari lembaga keuangan Morgan Stanley menyimpulkan bahwa Yahoo harus mengurangi 11% dari total jumlah karyawannya agar neraca keuangan perusahaan tetap stabil. 

Ini artinya, CEO Yahoo, Marissa Mayer, harus memecat sekitar 1.400 karyawannya di tahun 2015. Di bulan Oktober 2014 kemarin, Mayer sendiri sudah merumahkan sekitar 900 karyawan di kantor pusat Yahoo, di Sunyvale-California.

Menurut para analis Morgan Stanley, jumlah karyawan Yahoo terhitung terlalu besar bila dibandingkan dengan jumlah pendapatan yang mereka raih. Bila dikomparasi dengan perusahaan teknologi lainnya, Yahoo memiliki karyawan 1,4 kali lebih banyak dibanding Facebook dan 2,8 kali lebih banyak dibanding AOL.

"Yahoo dikalkulasikan hanya bisa menghasilkan keuntungan sebesar US$ 370 dari tiap karyawannya. Jumlah itu masih 74% di bawah pencapaian Facebook dan 70% dari yang didapat Google," tulis laporan Morgan Stanley seperti yang dikutip dari laman Business Insider, Jumat (10/4/2015).

Marissa MayerSejak menjabat sebagi CEO Yahoo di tahun 2012 lalu, Mayer terhitung telah merumahkan sekitar 2.000 karyawan Yahoo. Di tahun pertamanya saja, Mayer dilaporkan telah memecat sekitar 1.000 karyawan.

Strategi efisiensi yang diterapkan Mayer pun terlihat pada tahun 2014. Tahun lalu Mayer menerapkan strategi re-alignment (penyelarasan) strategi bisnis Yahoo dengan menutup sejumlah kantor perwakilan mereka di beberapa negara, khususnya yang berada di wilayah Asia. 

Kantor Yahoo Indonesia pun menjadi salah satu korbannya. Tepat pada bulan Desember 2014, kantor Yahoo Indonesia pun ditutup.

(dhi/dew) 

Video Terkini