Sukses

Inilah Alat Penyadap Ponsel yang Sering Digunakan Intelijen

StingRay dapat berfungsi layaknya base tranciver system (BTS) palsu.

Liputan6.com, Jakarta - Badan intelijen dan pihak kepolisian telah melakukan aksi penyadapan ponsel sejak puluhan tahun lalu. Namun hingga kini masih sedikit informasi yang bisa didapat terkait perangkat canggih yang digunakan untuk melakukan penyadapan itu.

Beruntung, baru-baru ini sebuah laporan dari The Baltimore Sun memberikan sedikit titik terang terkait metode penyadapan yang kerap dilakukan oleh pihak berwajib.

Menurut yang dilansir laman Engadget, Sabtu (11/4/2015), perangkat yang sering digunakan untuk menyadap ponsel adalah StingRay. Sebuah perangkat khusus yang dapat berfungsi layaknya base tranciver system (BTS) palsu.

Dengan kata lain, StingRay bisa menangkap frekuensi dari ponsel yang ada di sekitarnya. Hal ini memungkinkan agen intelijen ataupun pihak kepolisian menyadap seluruh percakapan telepon dan pesan teks yang dikirimkan ke ponsel yang berada di wilayah jangakuannya.


Penyadapan


Informasi terkait perangkat StingRay sendiri sejatinya tidak boleh dibocorkan kepada publik. Namun pihak kepolsian Baltimore, Amerika Serikat, belum lama ini mengungkap sejumlah kegiatan penyadapan yang sempat mereka lakukan sebagai berikut:

- Kepolisian Baltimore telah melakukan 4.300 kali penyadapan selama 2007 menggunakan StingRay.
- StingRay juga telah digunakan di Florida sebanyak 1.800 kali, 170 kali di Tacoma, Washinton serta 40 kali di New York.

Sebelumnya informasi terkait penggunaan StingRay dilarang diungkapkan kepada publik karena pihak kepolisian terikat perjanjian tertutup, alias non-disclosure agreement (NDA) dengan badan itelijen federal.

Namun kondisi itu diprotes keras oleh American Civil Liberties Union. Mereka menuntut agar penggunaan StingRay dipaparkan secara transparan pada publik.

(dhi/isk)