Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah perusahaan teknologi informasi (TI) mulai mempercayai sosok wanita untuk menahkodai perusahaannya. Namun memang jumlahnya belum banyak, khususnya untuk yang menduduki posisi eksekutif.Â
Apa yang membuat perempuan kurang tertarik dengan dunia teknologi? Bagaimana peluang kerja untuk perempuan di bidang TI? Apa saja tantangan bekerja di industri ini? Kami mendapat kesempatan untuk mewawancarai Dian Siswarini, yang baru-baru ini ditunjuk untuk mengisi posisi CEO XL.
Terkait isu kesetaraan gender di dunia TI termasuk telekomunikasi, Dian menilai dunia TI sama saja. Wanita lulusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) ini tidak merasakan adanya perbedaan apakah dunia TI lebih cocok untuk perempuan atau laki-laki.
"Barangkali karena kurangnya pemahaman mengenai dunia telekomunikasi. Jadi ada semacam mis-conception bahwa dunia telekomunikasi itu dunia yang maskulin," kata Dian.Â
Menurut pengalaman Dian yang sudah bekerja lebih dari 20 tahun di dunia telekomunikasi, sebetulnya wanita bisa berpartisipasi atau bisa melakukan pekerjaan sama baiknya dengan pria. Dari beberapa grup pelatihan untuk mendapatkan lisensi naik tower yang diadakan perusahaan, lanjut Dian, biasanya peserta perempuan jadi yang terbaik.
Awal masuk kerja, Dian dulunya berprofesi sebagai engineer. "Sebagai engineer saya harus melakukan survey ke daerah-daerah di seluruh Indonesia. Sebagai engineer saya harus mau dan mampu misalnya naik tower," tuturnya.
Meski bos perempuan saat ini masih sedikit di dunia TI, Dian yakin di masa depan akan ada lebih banyak lagi posisi eksekutif yang diduduki oleh perempuan.
"Perempuan itu mempunyai banyak kelebihan kalau dia menjadi pemimpin dibanding laki-laki. Misal perempuan terbiasa melakukan multitasking dan kemampuan tersebut sangat berguna untuk mengelola perusahaan," kata Dian. "Wanita itu hebat," tandas Dian lagi.
Dia juga mengakui bahwa masih ada digital gap antara perempuan dan laki-laki, bukan hanya sebagai pemimpin tapi juga sebagai pengguna. Dian ingin mengajak para perempuan agar lebih pintar menggunakan internet untuk membantu pekerjaan sehari-hari.
XL sendiri dalam waktu dekat ini akan meluncurkan program Sisternet, untuk membantu para perempuan Indonesia belajar mengenai internet. "Ini dari perempuan untuk perempuan lain, tujuannya memajukan internet dan membantu mereka untuk saling berbagi," jelas Dian.
Simak wawancara lengkap kami dengan Dian Siswarini lewat video di bawah ini. Video-video lainnya dari kanal Tekno Liputan6.com bisa dilihat di http://video.liputan6.com/tekno.
Selamat Hari Kartini...
(dew)
CEO XL Dian Siswarini: Perempuan Itu Banyak Kelebihannya
Bagaimana pandangan CEO XL, Dian Siswarini, mengenai minimnya perempuan yang bekerja di dunia teknologi?
Advertisement