Sukses

Darah Positif HIV/AIDS Disulap jadi Tinta Printer

Sebuah perusahaan penerbit membuat tinta printer dari darah penderita HIV/AIDS positif.

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk membuat gebrakan baru dalam mencintai lingkungan. Kali ini sebuah perusahaan penerbit membuat tinta printer yang lebih berkelanjutan dari darah penderita HIV/AIDS positif.

Tinta tersebut digunakan untuk mencetak cover majalah bernama Vangardist. Tujuannya adalah untuk membangkitkan isu positif tentang HIV dan AIDS. Demikian seperti dikutip dari laman Ubergizmo, Sabtu (2/5/2015).

"Majalah ini telah dicetak dengan darah HIV+," kata Jason Romeyko, Direktur Eksekutif Kreatif Saatchi & Saatchi Swiss, yang ikut membantu menciptakan sampul majalah ini.

"Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, ada peningkatan 80 persen kasus HIV dalam 10 tahun terakhir dan itu cukup mengejutkan. Alasan mengapa itu terjadi adalah orang tidak berbicara tentang hal itu lagi," sambungnya.

Majalah yang berbasis di Vienna, Austria ini disebutkan kerap mencetak 100 ribu eksemplar setiap bulannya, yang terdiri dari bahasa Inggris dan Jerman.

Dalam edisi spesial `HIV+' kali ini, para editor bermaksud untuk menarik perhatian masyarakat tentang permasalahan HIV dan AIDS. Sejauh ini, 3.000 eksemplar majalah edisi khusus ini telah dicetak menggunakan darah HIV-positif.

Darah tersebut dicampur menjadi solusi tinta untuk digunakan dalam mesin cetak. Dilaporkan Cnet, Vangardist sempat menemukan beberapa kesulitan karena banyak printer yang tidak bisa berfungsi dengan baik saat melakukan proses pencetakan majalah.

(isk/dhi)