Sukses

Menkominfo Siapkan Kejutan Untuk Warga Makassar

Makassar dinilai operator seluler layak untuk mendapat kejutan dari Menkominfo.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah dan operator sedang mempersiapkan diri mengggelar layanan telekomunikasi berbasis 4G LTE (Long Term Evolution) di frekuensi 1800 Mhz. Diam-diam, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyiapkan kejutan bagi pelanggan layanan telekomunikasi seluler.

Kejutan yang disiapkan Menkominfo tersebut ialah segera digelarnya layanan berbasis 4G LTE di wilayah timur Indonesia. Kota Makassar disebutkan bakalan menjadi kota pertama tempat penyelenggaraan 4G memakai frekuensi 1800 Mhz maupun di wilayah timur Indonesia.

"Habis lebaran Pak Menteri meminta ada satu kota yang langsung bisa launching 4G LTE di kawasan timur. Kita akan launching secara bersama-sama di Makassar untuk launching 4G LTE pertama yang pakai frekuensi 1800 Mhz," kata Ivan Cahya Permana, VP Technology & System Telkomsel.

Telkomsel sendiri mengaku Makassar memang memiliki potensi yang cukup besar untuk layanan 4G LTE di kawasan timur Indonesia. Ekosistem teknologi 4G seperti pengguna layanan data dan handset berfitur 4G di Kota Coto itu dinilai cukup memadai untuk mendukung layanan berbasis internet super cepat.

"Potensinya di Makassar cukup besar, di sana sudah ada banyak pengguna layanan data aktif dan device 4G juga sudah banyak. Jadi secara bisnis mungkin untuk gelar 4G secara komersial. Kita harapkan ada ratusan ribu pelanggan yang akan pakai 4G dari Makassar nantinya," imbuh Ivan bernada optimis.

Lebih lanjut, Telkomsel menyebutkan Kalimantan dan Sulawesi bakalan jadi kota tempat eksekusi migrasi frekuensi 1800 Mhz yang dilangsungkan operator telekomunikasi seluler. Baru kemudian menyusul Sumatera, Bali, dan sekitarnya.

Sedangkan wilayah Jakarta dan sekitarnya disebutkan Ivan bakal mendapat giliran paling terakhir dari jadwal migrasi frekuensi yang akan berlangsung di minggu ketiga November mendatang. Pemilihan jadwal tersebut dilakukan agar operator semakin matang melakukan eksekusi migrasi.

"Jakarta dan sekitarnya kita anggap sebagai grand final dari proses migrasi di 1800 Mhz. Maksudnya kita telah semakin matang dalam melakukan koordinasi dengan operator lain dan migrasinya juga karena risikonya besar kalau di kawasan ini. Gangguan di Jakarta bisa mengganggu ekonomi dalam skala nasional," tambahnya.

Proses migrasi frekuensi 1800 Mhz tak hanya dilakukan Telkomsel melainkan oleh semua operator yang menempati frekuensi tersebut. Indosat, Hutchison Tri, dan XL Axiata menjadi operator yang ikut melakukan perpindahan alokasi frekuensi mulai 4 Mei hingga akhir November 2015.

(den/isk)