Liputan6.com, Jakarta - Peluncuran produk terbaru ZTE di Indonesia, Blade S6 terbilang ketinggalan dibandingkan beberapa negara lain. Perusahaan asal Tanah Tiongkok tersebut mengungkap alasan mengapa produk kelas menengahnya itu harus masuk lebih lama ke Tanah Air.
Jason Guo Yingshuai selaku Marketing Communication Director ZTE Indonesia menyatakan, administrasi yang terdapat di aturan importasi Indonesia merupakan biang keladi dari keterlambatan rilis produk Blade S6 yang terjadi.
"Kami sebenarnya menginginkan pemasaran Blade S6 di Indonesia itu sejak pertama kali diperkenalkan, bersamaan dengan waktu rilis di Hong Kong. Tapi, kebijakan soal importasi di Indonesia dengan administrasi sekitar 3 bulan yang membuat waktu peluncuran produk kami harus tertunda," ungkap Jason kepada tim Tekno Liputan6.com di Jakarta.
Advertisement
Jason mengungkapkan, perusahaannya akan memperbaiki sistem distribusi produk yang akan dirilis ke pasar Indonesia. ZTE berharap ke depannya produk mereka bisa dipasarkan ke Tanah Air sesuai jadwal waktu rilis yang ditentukan perusahaannya agar tak kehilangan momentum dan perhatian dari pasar ponsel Indonesia.
"Indonesia pasar yang paling penting bagi kami, siapapun tentu ingin mendapat kesempatan bermain di pasar Indonesia yang sangat besar dan terus berkembang. Ke depan, kita akan ikuti regulasi yang ada dengan menerapkan strategi pemasaran agar dapat memberikan produk terbaru sesuai jadwal yang kita buat," tambah Jason.
ZTE mengaku, pada tahun ini akan memboyong 5 sampai 6 produk smartphone ke Indonesia. Mayoritas dari produk yang dibawa perusahaan itu telah didukung fitur 4G LTE.
Deretan smartphone itu diharapkan dapat mendorong ekosistem teknologi internet cepat yang mulai ramai diterapkan di Indonesia.
(den/isk)