Sukses

Tak Sekadar Ekspansi, Edimax Genjot Investasi di Indonesia

Investasi yang akan dilakukan Edimax berupa penyediaan fasilitas produksi perangkat besutannya.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan penyedia solusi jaringan asal Taiwan, Edimax Technology semakin memperkuat ekspansinya di pasar Indonesia. Perusahaan itu mengaku tak hanya menjadikan Indonesia sebagai lokasi pemasaran produk tapi juga lokasi investasi potensial.

"Kita tahu Indonesia merupakan pasar potensial dalam memasarkan produk teknologi. Tapi perlu diketahui, Edimax juga memiliki visi berinvestasi agar industri teknologi di Indonesia ikut maju," ujar Sarki Gunawan, Presiden Direktur Edimax Teknologi Indonesia.

Investasi yang disebutkan bakalan dilakukan Edimax berupa penyediaan fasilitas produksi perangkat besutannya. Rencananya, Edimax akan melakukan eksekusi investasi di Indonesia mulai tahun depan setelah proses pembicaraan dan pertimbangan selesai dilakukan di kantor pusatnya.

"Nilai investasinya masih belum tahu, kita berkomitmen mau taruh investasi di sini tapi tunggu aturannya dulu seperti apa biar jelas. Kemungkinan kita akan gandeng mitra lokal untuk penyediaan komponen yang diperlukan supaya melengkapi bagian yang tetap diproduksi di fasilitas utama Edimax," tambah Sarki.

Sedangkan terkait proses ekspansi pasar yang dilakukan Edimax diakui melalui berbagai produk yang dianggap sesuai bagi masyarakat. Sarki menyebutkan Edimax juga berusaha menggandeng mitra lokal dalam memenuhi peraturan yang ditetapkan pemerintah bagi tiap pemain di industri teknologi Tanah Air.

"Kita sesuaikan kebutuhan pasar dengan produk yang dimiliki. Edimax juga menyesuaikan dengan regulasi yang ada seperti kebutuhan harus punya layanan purnajual supaya pelanggan gampang, principal dari pusat mau ikuti dan kita kerjasama sama Pazia juga kan biar lebih luas," ungkap Sarki.

Hingga saat ini, Edimax telah memiliki 70 lokasi penjualan dan service center yang bekerjasama dengan Pazia. Rencananya perusahaan tersebut bakalan menambahkan 20-30 titik lokasi baru di sekitar Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali dan Sulawesi sepanjang tahun 2015 ini.

(den/dew)