Liputan6.com, Jakarta - Anda suka bermain Tinder? Sebaiknya pikir-pikir terlebih dahulu jika ternyata Anda menemukan seseorang yang `match` baik dari segi fisik maupun karakter. Sebab, calon pasangan yang Anda temukan itu belum tentu akan menjadi soulmate yang pas bagi Anda lantaran sudah menikah dengan pasangannya.
Ya, fakta ini diungkap lewat riset terbaru yang membuktikan bahwa lebih dari 30 persen pengguna aplikasi pencari jodoh ini sudah berstatus menikah, bukan lajang.
Baca Juga
Laman Mirror melansir, Selasa (12/5/2015), perusahaan analisis data GlobalWebIndex (GWI) telah melakukan survey ke sekitar 47.000 orang. Hasilnya terungkap bahwa 54 persen dari pengguna Tinder memang berstatus lajang, sementara sisanya menunjukkan status sudah bercerai dan status "in a relationship".
Advertisement
Hal ini sendiri langsung ditampik oleh pihak Tinder. Tinder menegaskan bahwa hasil riset yang telah dilakukan kurang akurat, dan bertolak belakang dengan fakta userbase Tinder.
"Perusahaan ini hanya menebak-nebak jumlah pengguna tanpa memiliki akses ke data sesungguhnya, yakni jutaan pengguna Tinder yang ada di seluruh dunia." ungkap pihak Tinder.
"Faktanya adalah, kaum lajang merupakan grup terbesar yang ada di Tinder dan diambil berdasarkan dari userbase kami yang berkisar dari umur 12-24 tahun, dan 93 persen dari mereka tidak pernah menikah berdasarkan Badan Statistik Nasional. " tambahnya.
Perusahaan yang dipimpin CEO Sean Rad itu pun kembali menegaskan bahwa Tinder bukan hanya sekedar aplikasi pencari jodoh, melainkan sebuah platform yang digunakan untuk kegiatan social discovery, sejenis jejaring sosial namun hanya lebih menekankan ke `unsur kesesuaian`.
(jek/dhi)