Liputan6.com, Jakarta - Meskipun Microsoft memutuskan untuk memisahkan perangkat Kinect dari bundel konsol anyarnya, Xbox One, mereka berkomitmen untuk tetap fokus mengembangkan perangkat yang sudah lebih dulu populer lewat Xbox 360 tersebut.Â
Pimpinan Xbox Division, Phil Spencer, mengatakan bahwa Microsoft tidak memiliki rencana untuk melupakan perangkat motion controller tersebut. Justru, ia mengungkap bahwa Kinect merupakan salah satu perangkat yang paling berpengaruh di ekosistem Xbox dan sempat mendompleng popularitas konsol yang identik dengan warna hijau tersebut.
"Kami akan terus melanjutkan fungsi Kinect sebagai perangkat yang berguna untuk ekosistem Xbox," tutur Spencer sebagaimana dilansir laman Gamespot, Kamis (21/5/2015).
Spencer juga menjelaskan alasan mengapa Microsoft pada akhirnya memutuskan untuk membundel Xbox One tanpa Kinect. Hal ini karena Microsoft ingin membanting harga Xbox One menjadi lebih terjangkau dan para gamer dapat membeli Kinect secara terpisah. Harga merupakan fokus utama Microsoft dalam memasarkan Xbox One.Â
"Saya ingin para konsumen mempunyai pilihan untuk membeli konsol Xbox One berdasarkan fungsi dan kesesuaian konsol tersebut. Jika tetap ingin membeli Xbox One yang terbundel bersama Kinect, konsol tersebut masih tersedia. Jika ingin membeli hanya konsol saja dan ingin membeli Kinect secara terpisah, juga tetap akan tersedia di pasaran," jelasnya lagi.
Ke depannya, Spencer mengatakan tim internal Microsoft akan terus melanjutkan eksperimen perangkat Kinect agar tetap hadir sebagai motion controller yang inovatif untuk pengalaman bermain Xbox. Namun, jangan berharap untuk melihat sebuah kontrol gestur game Halo atau Call of Duty dalam waktu dekat, lanjutnya.
Microsoft pun akan mengumumkan beberapa pengumuman terkait perangkat Kinect pada ajang E3 2015 di Los Angeles Juni ini. Press conference Microsoft sendiri akan diadakan pada 15 Juni mendatang.
(jek/dew)