Sukses

IDA: Indosat Lakukan Langkah Elegan di Pasar Iklan Digital

Ketua IDA membandingkan langkah yang dilakukan Indosat dengan dua operator seluler lain, XL Axiata dan Telkomsel

Liputan6.com, Jakarta - PT Indosat Tbk masuk ke industri pasar iklan digital dengan menghadirkan platform baru bernama Indonesia Mobile Exchange (IMX). Platform ini mendapat sambutan dari para penyedia konten digital yang tergabung dalam asosiasi digital Indonesia (IDA).

Asosiasi yang berisi para publisher tersebut menilai langkah yang diambil Indosat sebagai cara yang elegan dalam memasuki bisnis industri iklan digital yang sedang mengalami perkembangan pesat.

Edi Taslim, Ketua IDA membandingkan langkah yang dilakukan Indosat dengan dua operator seluler lain, yakni XL Axiata dan Telkomsel. Keduanya sempat mendapat protes dari IDA maupun idEA (asosiasil e-commerce Indonesia) karena menerapkan sistem interstitial ads yang dianggap kurang menghargai para penyedia konten.

"Kita mengapresiasi upaya yang dilakukan Indosat dalam membangun industri periklanan digital Indonesia. Strategi perluasan usaha yang dilakukan Indosat lewat bursa iklan ini lebih baik daripada operator seluler lain yang tidak mempedulikan kehadiran perusahaan penyedia konten," ujar Edi.

Penyediaan platform terbuka IMX yang dilakukan Indosat dianggap sebagai upaya membangun kemitraan dengan para penyedia konten. Selain itu, IMX juga diyaini sebagai wujud usaha saling menghargai dalam menjalankan bisnis.

"Ini tentu berbeda dengan yang dilakukan XL dan Telkomsel, Indosat lewat IMX berusaha menyediakan kesempatan bagi kita," tambah Edi.

Sebelumnya koalisi IDA dan idEA sempat melayangkan protes atas tindakan XL dan Telkomsel yang dianggap melampaui kewenangan yang mereka miliki. Konflik yang sempat muncul antara penyedia konten dan operator itu sempat ditengahi oleh Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).

"Jalan tengahnya mediasi kan sudah kita lakukan untuk dialog. Tapi cuma sebatas didengerin tanpa respon apapun, jadi asosiasi memutuskan menghentikan proses mediasi dan mengembalikan semua ke masing-masing perusahaan yang merasa keberatan untuk tindak lanjutnya," tegas pria yang juga menjabat sebagai Direktur di Kompas Group tersebut.

(den/dhi)