Liputan6.com, Jakarta - BlackBerry akan menghentikan penjualan ponsel pintar (smartphone) murah. Kabar mengejutkan ini diumumkan langsung oleh Managing Director BlackBerry Indonesia, Sofran Ichamni, saat melakukan pertemuan dengan awak media di Hotel Intercontinental, Jakarta.
"Kami tidak lagi akan menjual smartphone murah yang harganya di bawah Rp 3 juta," ungkap pria berkacamata yang baru tiga bulan secara resmi diangkat sebagai Bos BlackBerry Indonesia kepada para wartawan.
Pernyataan mengejutkan itu merupakan tindak lanjut dari strategi yang diterapkan John Chen, CEO BlackBerry yang menggantikan Thorsten Heins. Pergantian pimpinan yang terjadi di tubuh perusahaan asal Kanada itu juga mempengaruhi kebijakan bisnis perusahaan.
Chen yang piawai mengolah bisnis di kelas enterprise menyatakan perusahaannya bakalan fokus menggarap bisnis enterprise selain binis ponsel. Perusahaan yang sebelumnya bernama Research In Motion (RIM) itu memang pertama kali dikenal sebagai penyedia layanan komunikasi bisnis bagi perusahaan.
Keinginan Chen fokus kembali menggarap kelas enterprise mendorong perusahaannya untuk juga mengubah kebijakan bisnis handset. Mereka ingin semakin mengintergasikan kedua bisnisnya dengan menyediakan handset yang diprioritaskan bagi kalangan bisnis.
Sofran menjelaskan perusahaannya tak lagi mau menggarap pasar ponsel kelas menengah bawah yang pernah dilakukannya di masa lalu. "Kami hanya akan fokus ke mid-to-high saja untuk memproduksi ponsel yang bisa menunjang produktivitas," jelas Sofran.
Langkah itu memang sudah terlihat beberapa waktu belakangan. Dua produk terbaru yang diperkenalkan BlackBerry, Passport dan Classic dibuat sebagai ponsel premium yang diklaim bakalan membuat kalangan profesional lebih mudah menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
(den/dew)
BlackBerry Stop Jualan Smartphone Murah
Kabar mengejutkan ini diumumkan langsung oleh Managing Director BlackBerry Indonesia, Sofran Ichamni.
Advertisement