Sukses

Tepis Citra Negatif, Polri Gelar Ujian Masuk Secara Online

Polri telah menggunakan sistem rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi secara komputerisasi untuk tes akademik.

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tengah berupaya memperbaiki dan meningkatkan citra negatif sebagai 'organisasi yang tidak bersih' di mata masyarakat. Salah satu caranya dengan mengubah sistem rekrutmen anggota Polri secara online.

Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Metro Jaya,‎ ‎Kombes Pol Eky Hari Festyanto, mengatakan pihaknya telah menggunakan sistem rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi secara komputerisasi, atau yang disebut Computer Assisted Test (CAT), untuk melakukan tes akademik calon anggota Polri yang baru. 

"Kita sudah tidak menggunakan sistem scanner. Kita sudah loncat ke sistem yang lebih bagus lagi dengan menggunakan CAT," kata ‎Kombes Pol Eky Hari Festyanto melalui saluran telepon dengan tim Tekno Liputan6.com.

Eky menambahkan Polri ingin membangun good government melalui sistem rekrutmen ini. Menurutnya inilah jawaban dari program Jokowi, yakni Polri sebagai penggerak revolusi mental. 

Dengan sistem CAT, lanjut Eky, proses pemeriksaan dan laporan hasil ujian bisa lebih cepat. Hasil tes akan langsung ditayangkan setelah selesai ujian di layar display di lokasi ujian berlangsung. Sistem ini juga digunakan agar proses rekrutmen transparan

"Supaya kita gak ada yang KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme), supaya transparan dan semuanya tahu. Akuntabilitasnya juga bisa dipertanggungjawabkan," jelas Eky lagi ketika ditanya alasan menggunakan CAT.

Polri bekerja sama dengan Universitas Gunadarma untuk mengimplementasi ujian online dengan sistem CAT tersebut. Kurang lebih 1.800 calon anggota Polri sudah selesai melakukan ujian tes akademik secara online sejak hari Sabtu, 30 Mei hingga Selasa, 2 Juni 2015 kemarin.

"CAT itu berbasis web, jadi peserta tersebar di empat lokasi kampus Gunadarma, ada yang di Kelapa dua, Kalimalang dan Depok. Mereka ujian online semua di satu server terpusat. Jadi begitu selesai ujian nilainya langsung muncul, dan orangtua bisa lihat nilainya juga. Jadi tidak ada yang ditutup-tutupi," papar CIO Techscape Indonesia yang juga dosen di Universitas Gunadarma, Akbar Marwan.

Akbar menambahkan butuh waktu sekitar dua hingga tiga bulan untuk menyiapkan sistem CAT, termasuk untuk melakukan testing sistem. Akbar menyatakan sangat mendukung penuh niat Polri untuk menggunakan IT dalam rangka transparansi dalam penerimaan calon Akpol dan Brigadir tersebut.

(dew)