Liputan6.com, Jakarta - Administrator NASA, Charlie Bolden, baru-baru ini mengungkap rencananya untuk pengembangan teknologi terbaru. Teknologi tersebut diklaim dapat mempersingkat waktu transportasi para astronot ke planet Mars.
Bolden menjelaskan bahwa untuk membawa astronot ke planet Mars, butuh beberapa pertimbangan khusus yang harus dimatangkan terlebih dahulu.
Baca Juga
Lebih lanjut, ia mengungkap bahwa pengiriman astronot ke planet Mars tidaklah semudah seperti pengiriman astronot ke bulan. Setidaknya dibutuhkan keahlian spesifik dan juga teknologi tenaga pendorong canggih seperti mesin tenaga surya-listrik dan roket nuklir.
Advertisement
"Sekarang ini adalah misi dengan perjalanan delapan bulan, kami ingin berencana memotongnya menjadi setengah." tutur Bolden di sebuah kunjungan pabrik Aerojet Rocketdyne di Canoga Park, California, sebagaimana dikutip dari laman Mashable, Jumat (5/6/2015).
Selain itu, menurut pernyataan para pejabat NASA, dukungan teknologi tenaga pendorong yang super cepat juga akan membantu membuat batas paparan radiasi astronot selama perjalanan ke planet Mars dan juga bisa mengurangi jumlah konsumi air, makanan, dan hal lainnya yang sangat dibutuhkan dalam misi ini.
Bolden kemudian melanjutkan pembahasan sistem tenaga pendorong surya-listrik yang sedang dikembangkan NASA pada saat konferensi pers yang diadakan di kunjungan pabrik Aerojet bersama CEO Aerojet, Scott Seymour serta Wakil President Advanced Space & Launch Systems Aerojet, Julie Van Kleeck.
"Kami sekarang berusaha untuk mendapatkan tingkat daya tang lebih tinggi. Kira-kira itulah langkah berikutnya yang harus dilakukan," ungkap Seymour tentang mesin 5 kilowatt Aerojet yang saat ini sedang dikembangkan untuk misi robot NASA.
"Lima belas kilowatt sepertinya akan menjadi langkah berikutnya. Kami juga berencana untuk mengembangkan mulai dari 50 sampai 100 kilowatt dalam jangka panjang untuk ke depannya," tutupnya.
(jek/isk)
Â