Liputan6.com, Jakarta - Kaspersky Lab mengungkapkan bahwa jaringan CCTV perkotaan yang dirancang untuk membantu melindungi penduduk dari penjahat dan teroris dapat disalahgunakan oleh hacker.
Peneliti Kaspersky Lab, Vasilios Hioureas bersama peneliti dari Exigent Systems Inc., Thomas Kinsey, mengungkap bahwa sistem CCTV perkotaan juga bisa digunakan untuk tindakan yang berbahaya.
Sistem kamera pengamatan yang berbasis mesh network, secara umum merupakan alternatif yang murah dari sistem pengamatan yang membutuhkan beberapa hotspot di seluruh kota. Tapi keamanan dari jaringan tersebut sangat tergantung pada bagaimana seluruh jaringan diatur.
Advertisement
Dalam kasus yang diselidiki oleh para peneliti, jaringan kamera yang digunakan tidak terenkripsi sama sekali. Setelah membeli peralatan yang mirip dengan yang digunakan di perkotaan, mereka menemukan bahwa peralatan menyediakan enkripsi yang cukup mumpuni, tetapi mereka tidak menggunakannya secara benar.
Akibatnya, data teks yang jelas dikirim melalui jaringan dapat tersedia secara bebas bagi setiap orang yang terhubung dengan jaringan.
Para peneliti menyadari bahwa dengan menciptakan versi mereka sendiri dari perangkat lunak yang digunakan dalam jaringan akan cukup untuk memanipulasi data yang berjalan di dalamnya.
Setelah menciptakan jaringan dan perangkat lunak di laboratorium, mereka mampu mencegat video feed dari node manapun dan juga memodifikasi video feed tersebut, misalnya saja menukar video asli dari kamera dengan yang palsu.
"Kami melakukan penelitian ini untuk menyoroti bahwa keamanan cyber juga mempengaruhi sistem keamanan fisik, khususnya sistem publik sangat penting seperti kamera pengamatan," kata Vasilios Hioureas, Junior Malware Analyst di Kaspersky Lab melalui keterangan tertulisnya.
Ketika membangun sebuah kota yang cerdas, tambah Hioureas, maka sangat penting untuk tidak hanya memikirkan kenyamanan, energi dan efisiensi biaya yang akan dibawa oleh teknologi baru, tetapi juga perlu diperhatikan tentang isu keamanan cyber yang mungkin timbul.
"Walaupun temuan penelitian ini disajikan pada Agustus 2014, kami memiliki alasan untuk percaya bahwa temuan ini masih berguna untuk pemerintah kota yang berencana untuk menerapkan sistem pengamatan berbasis mesh network ataupun yang sudah menerapkan sistem ini," pungkasnya.
(isk/dhi)