Liputan6.com, Jakarta - Layanan mobile payment menjadi tren baru di ranah industri teknologi, terlebih setelah Apple merilis paltform Apple Pay.
Di Indonesia sendiri, ekosistem mobile payment mulai berkembang meski tergolong lambat. Berbagai pihak, termasuk vendor perangkat dan operator telekomunikasi sudah memulai invasi mereka di ranah mobile paymet dengan merilis berbagai layanan dompet digital.
Baca Juga
Namun begitu, menurut Adam D'arcy selaku Technical Consultant BlackBerry Indonesia, sistem pembayaran digital via perangkat mobile masih lebih relevan diaplikasikan pada kegiatan belanja online, bukan berbelanja secara offline. Setidaknya hal ini berlaku di Tanah Air.
Advertisement
"Mobile payment akan berjalan dengan baik di ranah online dibanding offline. Bahkan, Apple Pay pun saya rasa tidak akan terlalu sukses dalam waktu dekat," ujar Adam saat ditemui tim Tekno Liputan6.com, Selasa (16/6/2015).
Ia menjelaskan, di Indonesia masih sangat banyak hambatan untuk mewujudkan layanan mobile payment yang dapat bekerja dengan baik di merchant offline. Terutama adalah masalah koneksi jaringan internet yang belum stabil.
"Membayar cash sangat cepat dan simpel ketika kita berbelanja offline. Menggunakan kartu membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama. Dan bila kita menggunakan mobile payment, akan sangat memakan waktu. Kita harus login terlebih dulu, verifikasi, dan lain-lain, bagaimana jika koneksi internetnya tidak stabil? Malah akan memperumit," papar Adam.
BlackBerry sendiri saat ini tengah mempromosikan platform mobile payment mereka, yakni BBM Money. Sama seperti layanan BlackBerry Sticker dan BBM Channel, BBM Money dibuat terintegrasi dengan layanan pesan instan BlackBerry Messenger. Tak hanya dapat digunakan oleh pengguna BlackBerry, BBM Money juga hadir bagi pengguna perangkat Android dan iOS.
(dhi/dew)